BENTUK-BENTUK KETERAMPILAN BERBICARA
Berbicara
sebagai bentuk komunikasi dapat dikelompokkan dalam berbagai bentuk tergantung
dasar pengelompokkan tersebut. Ada beberapa ahli yang mengelompokkan berbicara
atau komunikasi lisan dalam beberapa bentuk, di antaranya adalah yang dilakukan
oleh Haryadi (1994), yang membagi keterampilan berdasarkan jumlah partisipan,
cara pelaksanaan, lawan berbicara, maksud dan tujuan berbicara, dan tingkat
keformalannya.
A.
Berdasarkan jumlah partisipan, keterampilan berbicara dapat dikeelompokkan
menjadi dua bentuk, yaitu:
1.
Berbicara perorangan
2.
Berbicara kelompok
B.
Berdasarkan cara pelaksanaannya, keterampilan berbicara dapat dikelompokkan
menjadi dua bentuk, yaitu:
1.
Berbicara secara langsung
2.
Berbicara secara tidak langsung
C.
Berdasarkan lawan bicara, keterampilan berbicara dapat dikelompokkan menjadi
empat bentuk, yaitu:
1.
Satu lawan satu
2.
Satu lawan banyak
3.
Banyak lawan satu
4.
Banyak lawan banyak
D.
Berdasarkan maksud atau tujuan berbicara, keterampilan berbicara dapat
dikelompokkan menjadi
sembilan bentuk, yaitu:
1.
Memberi perintah atau instruksi
2.
Memberi nasihat
3.
Memberi saran
4.
Berpidato
5.
Mengajar atau memberi ceramah
6.
Berapat
7.
Berunding
8.
Pertemuan
9.
Menginterview
E.
Berdasarkan tingkat keformalannya, keterampilan berbicara dapat dikelompokkan
menjadi tiga bentuk,
yaitu:
1.
Berbicara formal
2.
Berbicara semi formal
3.
Berbicara informal
Selain
itu ada juga yang membagi berbicara menjadi beberapa bentuk, antara lain
dikemukakan oleh William B. Ragam (dalam Haryadi, 1994) yang membuat daftar
bentuk-bentuk ekspresi lisan menjadi sebelas, yaitu:
1.
Cakapan informal
2.
Diskusi dengan maksud dan tujuan tertentu
3.
Menyampaikan berita, pengumuman, dan melaporkan
4.
Memainkan drama
5.
Khotbah
6.
Bercerita
7.
Cakap humor
8.
Mengisi acara radio
9.
Rapat organisasi
10.
Menggunakan telepon
11.
Memberi pengarahan
Henry
Guntur Tarigan ( 1983: 22-23) membagi keterampilan berbicara menjadi:
1.
Berbicara di muka umum pada masyarakat (public speaking) yang menyangkut:
§
Berbicara dalam
situasi-situasi yang bersifat memberitahu atau melaporkan, yang bersifat
informatif (informative speaking)
§
Berbicara dalam
situasi-situasi yang bersifat kekeluargaan, persahabatan (fellowship
speaking)
§
Berbicara dalam
situasi-situasi yang bersifat membujuk, mengajak, mendesak, meyakinkan (persuasive
speaking)
§
Berbicara dalam
situasi-situasi yang bersifat merundingkan dengan tenang dan hati-hati
(deliberative speaking)
2.
Berbicara pada konferensi (conference speaking) yang meliputi:
a.
Diskusi kelompok (group discussion) yang dapat dibedakan menjadi:
1.
Tidak resmi
(informal), dan masih dapat diperinci lagi atas kelompok studi (study groups),
kelompok pembuat kebijakan (policy making groups) dan komite,
2.
Resmi (formal) yang
mencakup pula konferensi, diskusi panel, dan simposium.
b.
Prosedur parlementer (parliamentary prosedure)
c.
Debat
Sementara
itu Lee dan Lee (dalam Haryadi, 1994) mengelompokkan keterampilan berbicara
menjadi sebelas macam, yaitu:
1.
Percakapan dan diskusi
2.
Berita, pengumuman, dan laporan
3.
Rencana dan evaluasi
4.
Kegiatan dramatik
5.
Penampilan kesenangan masyarakat
6.
Khotbah
7.
Bercerita informal tentang lelucon dan teka-teki
8.
Pembicaraan dalam dewan
9.
Rapat organisasi
10.
Acara radio dan televisi
11.
Mempersiapkan rekaman
Muhajir
dan A. Latif (1975:47) membagi berbicara menjadi tujuh bentuk, yaitu:
1.
Diskusi
2.
Wawancara
3.
Sandiwara
4.
Deklamasi
5.
Konversasi
6.
Berpidato
7.
Bercerita
Dori
Wuwur Hendrikus (1991: 16-17) mengemukakan dua bentuk retorika, yaitu:
1.
Monologika
2.
Dialogika
Asdi
S. Dipodjojo (1982) mengemukakan dua macam bentuk komunikasi lisan,
yaitu:
1.
Retorika
2.
Dialektika
Be
Kim Hoa Nio (dalam Haryadi, 1994) membagi keterampilan berbicara ke dalam
bentuk-bentuk:
1.
Berbicara terpimpin,
antara lain latihan frase dan kalimat, reproduksi gambar dan reproduksi lisan,
dialog yang diperankan atau dialog dengan gambar/wayang,
2.
Berbicara semi
terpimpin, seperti reproduksi cerita, cerita berantai, melaporkan isi bacaan
secara lisan,
3.
Berbicara bebas, seperti
diskusi, wawancara, berpidato, dan bermain peran.
Posting Komentar
komentar harus sopan