Analisis Puisi Sapardi Djoko Damono
Nama:
Setiyono
NIM:
12003183
Membaca puisi Sapardi Membaca Cinta
Pada Suatu Hari Nanti
Karya: Sapardi Djoko Damono
Pada
suatu hari nanti
Jasadku
tak akan ada lagi
Tapi
dalam bait-bait sajak ini
Kau
takkan kurelakan sendiri
Pada
suatu hari nanti
Suaraku
tak terdengar lagi
Tapi
di antara larik-larik sajak ini
Kau
akan tetap kusiasati
Pada
suatu hari nanti
Impianku
pun tak dikenal lagi
Namun
disela-sela huruf sajak ini
Kau
takkan letih-letihnya kucari
(1991)
Puisi
sapardi memang identik dengan puisi-puisi romantis. Hal tersebut terbukti dari
puisinya yang menggunakan diksi-diksi yang sederhana namun mempunyai makna yang
dalam. Hal tersebut, terbukti dalam puisi-puisinya yang terantologi dalam buku
kumpulan sajak “hujan bulan juni”. Didalam buku tersebut, puisinya banyak
sekali metafor-metafor dan personifikasi. Mebaca puisi Sapardi, tak ubahnya
seperti membaca sebuah “cinta” yaitu butuh pembacaan yang intensif dan
penafsiran amat sangat dalam. Tidaklah berlebihan jika hal tersebut dilakukan,
pasalnya puisi-puisi seperti sebuah “cinta” yang setiap orang mempunyai sudut
pandang dan pendekatan tersendiri dalam menafsirkannya. Hal tersebut juga
dilakukan penulis.
Kali
ini penulis mencoba menganalis puisi yang berjudul “Pada Suatu Hari Nanti”. Puisi
tersebut penulis ambil dari buku kumpulan sajak “Hujan Bulan Juni. Sebelum penulis
melakukan analisis puisi tersebut, pertama
yang harus lakukan pembacaan intensif dan penafsiran yang mendalam. Dalam
puisi “Pada Suatu hari” tersebut, menggambarkan si aku lirik yang sangat
mencinta kekasihnya. Hal tersebut terbukti dalam bait pertama yang sangat indah
Pada suatu hari
nanti
Jasadku tak akan
ada lagi
Tapi dalam
bait-bait sajak ini
Kau takkan
kurelakan sendiri
Pada
bait tersebut, sangat jelas sekali menggambarkan keromantisan penulis. Beliau juga
sangat cerdik dalam memilih diksi yang tepat dan sederhana tanpa mengurangi
esensinya. Namun, yang menjadi pertanyaan besar adalah cinta yang seperti apa
dan kepada siapa yang akan Sapardi sampaikan dalam puisi “Pada Suatu Hari Nanti”?
itulah yang membuat beliau istimewa. Puisinya sangat multitafsir yang setiap
orang mempunyai sudut pandang tersendiri dalam menafsirkannya. Mengenai puisi
diatas, penulis mempunyai penafsiran yaitu sebuah kesetiaan seseorang kepada
kekasihnya, selebihnya biar pembaca sendiri yang menafsirkannya karena membaca
puisi Sapardi membaca “Cinta”
Posting Komentar
komentar harus sopan