Blogger news

Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/07/cara-membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz2BFGbYrG2

Analisis Puisi Sapardi Djoko Damono



Nama: Setiyono
NIM: 12003183
Membaca puisi Sapardi Membaca Cinta

Pada Suatu Hari Nanti
Karya: Sapardi Djoko Damono
Pada suatu hari nanti
Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri

Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasati

Pada suatu hari nanti
Impianku pun tak dikenal lagi
Namun disela-sela huruf sajak ini
Kau takkan letih-letihnya kucari

(1991)


Puisi sapardi memang identik dengan puisi-puisi romantis. Hal tersebut terbukti dari puisinya yang menggunakan diksi-diksi yang sederhana namun mempunyai makna yang dalam. Hal tersebut, terbukti dalam puisi-puisinya yang terantologi dalam buku kumpulan sajak “hujan bulan juni”. Didalam buku tersebut, puisinya banyak sekali metafor-metafor dan personifikasi. Mebaca puisi Sapardi, tak ubahnya seperti membaca sebuah “cinta” yaitu butuh pembacaan yang intensif dan penafsiran amat sangat dalam. Tidaklah berlebihan jika hal tersebut dilakukan, pasalnya puisi-puisi seperti sebuah “cinta” yang setiap orang mempunyai sudut pandang dan pendekatan tersendiri dalam menafsirkannya. Hal tersebut juga dilakukan penulis.
Kali ini penulis mencoba menganalis puisi yang berjudul “Pada Suatu Hari Nanti”. Puisi tersebut penulis ambil dari buku kumpulan sajak “Hujan Bulan Juni. Sebelum penulis melakukan analisis puisi tersebut, pertama  yang harus lakukan pembacaan intensif dan penafsiran yang mendalam. Dalam puisi “Pada Suatu hari” tersebut, menggambarkan si aku lirik yang sangat mencinta kekasihnya. Hal tersebut terbukti dalam bait pertama yang sangat indah

Pada suatu hari nanti
Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri

Pada bait tersebut, sangat jelas sekali menggambarkan keromantisan penulis. Beliau juga sangat cerdik dalam memilih diksi yang tepat dan sederhana tanpa mengurangi esensinya. Namun, yang menjadi pertanyaan besar adalah cinta yang seperti apa dan kepada siapa yang akan Sapardi sampaikan dalam puisi “Pada Suatu Hari Nanti”? itulah yang membuat beliau istimewa. Puisinya sangat multitafsir yang setiap orang mempunyai sudut pandang tersendiri dalam menafsirkannya. Mengenai puisi diatas, penulis mempunyai penafsiran yaitu sebuah kesetiaan seseorang kepada kekasihnya, selebihnya biar pembaca sendiri yang menafsirkannya karena membaca puisi Sapardi membaca “Cinta”

Related Product :

Posting Komentar

komentar harus sopan

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. tempat berbagi ide dan gagasan (setiyono) - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger