Blogger news

Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/07/cara-membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz2BFGbYrG2

LAPORAN WISATA KOTA YOGYAKARTA


LAPORAN CITY TOUR KOTA JOGJAKARTA












Diajukan Sebagai Laporan City Tour Kota Jogjakarta
DISUSUN OLEH :
YULIANA SETIYAWATI
X UPW 1
32
                                              I
KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca tentang kota Jogjakarta yang saya sajikan.
Laporan ini memuat tentang “City Tour Kota Jogjakarta”.Walaupun laporan ini kurang sempurna tapi cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada para pembimbing,Bapak/Ibu guru yang telah memberikan arahan.
Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.Walaupun laporan ini memiliki kelebihan dan kekurangan.Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.Terima kasih.



Jogjakarta,26 Mei 2013
          Penulis


(Yuliana Setiyawati)


II
DAFTAR ISI

Lembar Judul………………………………………………………………………. I

Kata Pengantar……………………………………………………………………...            II

Daftar Isi…………………………………………………………………………… III-IV-V


BAB I PENDAHULUAN……………………………………..       1

A. Latar Belakang Masalah……………………………………        1

B. Tujuan City Tour…………………………………………....        1

C. Tujuan Pembuatan……………...…………………………...        1

D. Metode Pengumpulan Data…….……………………………      1


BAB II KOTA JOGJAKARTA………………………………...     2

A. Latar Belakang Berdirinya………….……………………….       2

B. Peta DIY……………………………..………………………      3

C. Peta City Tour………………………………….……………       4


BAB III OBYEK WISATA……………………………………      5
v Edotel………………………………………………….……        5
v Pasar Ikan…………………………………………………...        5
v Kotagede…………………………………………………....        6
v Sekar Kedhaton……………………………………………..       6
v Omah Dhuwur……………………………………………....       7
v H.S Silver…………………………………………………...        8
v Sate karang………………………………………………….        8
v Jalan Kemasan………………………………………………        9
III
v Gedhong Kuning………………………………………....           9
v Gudeg Bu Citro…………………………………………..           10
v JEC…………………………………………….................            10
v RS.Harjo Lukito………………………………………….            10
v Museum Dirgantara……………………………………....            11
v Bandara Adisucipto……………………………………....           11
v Hotel Ambarukmo………………………………………..           12
v Ambarukmo Plaza………………………………………..            13
v Sungai Gajah wong………………………………………            13
v Museum Affandi………………………………….....…...            13
v RS.Bethesda……………………………………………...           14
v Patung Ki Hajar Dewantara……………………………...            15
v Tugu Jogja………………………………………………..            15
v Jalan Mangkubumi……………………………………….            15
v Kedaulatan Rakyat……………………………………….           15
v Kedaung…………………………………………………..           16
v Stasiun Tugu……………………………………………...           16
v Tugu Adipura……………………………………………..           16
v Jalan Malioboro…………………………………………..            17                                .
v Hotel Inna Garuda………………………………………..           17
v Kepatihan…………………………………………………           17
v Pasar Beringharjo…………………………………………           17
v Ngejaman…………………………………………………           17
v Gedhong Agung…………………………………………..          18

IV
v Museum Benteng Vredeburg………………………………         19
v Monumen Serangan Umum 1 Maret………………………          20
v Jogja 0 Km………………………………………………....         20
v Gedung BNI 46……………………….…………………....        20
v Kantor Pos……………………………………………….....        20
v Gedung Bank Indonesia…………………………………....        21
v Museum Sonobudoyo……………………………………...         21
v Alun-Alun Lor……………………………………………..         21
v Masjid Gede Kauman……………………………………...         22
v Museum Kereta Kencana Kraton Yogyakarta…………….          23
v Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat……………………...          23-24-25
v Pasar Ngasem……………………………………………...          25
v Masjid Soko Tunggal………………………………………         25
v Tamansari…………………………………………………..         26
v Alun-Alun Kidul…………………………………………...         27
v Sasono Hinggil……………………………………………..         27
v Plengkung Gading………………………………………….        28
v Pasar Gading……………………………………………….         28
v Panggung Krapyak…………………………………………         28
v Batik………………………………………………………..         29
v Prawirotaman Kampung Turis……………………………..         29
v Pasar Telo…………………………………………………..         30
v RS Wirosaban……………………………………………....        30
PENUTUP

V
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Wisata merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan,karena dengan wisata seseorang dapat mengekspresikan dirinya yang beragam,dimana wisata memiliki beragam jenis,dari wisata air,wisata alam,wisata kuliner,argo wisata,wisata belanja dll.Dengan adanya suatu obyek atau kawasan wisata,suatu daerah dapat berkembang dan dapat bersanding dengan daerah lainnya,yang secara tidak langsung akan membantu perekonomian Negara.
Dan Jogjakarta merupakan salah satu destinasi ke-2 di Indonesia  setelah Bali,Jogjakarta adalah kota yang penuh sejarah dan kesenian tradisional yang masih murni.Jogjakarta memiliki beragam jenis wisata yang dapat dikunjungi dan sarana serta prasarana yang mendukung kepariwisataan.
Maka melalui laporan ini diharapkan terjadi kontak antara wisatawan maupun pembaca terhadap suatu destinasi,khususnya kota Jogjakarta.Karena dengan terjadinya kontak tersebut akan membuat daerah itu menjadi lebih berkembang.Selain itu,diharapkan wisatawan,pembaca maupun pengelola melestarikan dan menjaga kesenian,kebudayaan dan obyek yang telah ada.
B. Tujuan City Tour
1.      Menjelaskan Obyek wisata di Jogjakarta.
2.      Mengenal kota Jogjakarta.
3.      Mengajak melestarikan Obyek dan kebudayaan.
4.      Meningkatkan minat wisata kota Jogjakarta,
C. Tujuan Pembuatan
Sebagai acuan,pembelajaran serta petunjuk untuk para pembaca,agar lebih mendalami tentang kota Jogjakarta.
D. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Browsing
2. Pengumpulan artikel




1
BAB II KOTA JOGJAKARTA
Kota Jogjakarta adalah pertama kali didirikan oleh Pangeran Mangkubumi,pada saat itu Jogjakarta bernama Ngayogyakarto Hadiningrat.Luas Jogjakarta sekitar 3.186 km persegi, dengan total penduduk 3.226.443 (Statistik Desember 1997).Jogjakarta merupakan bagian dari Kerajaan Mataram,namun pada tahun 1755 Kerajaan Mataram dibagi menjadi Jogjakarta dan Surakarta(Solo).Keraton Jogjakarta memegang kebudayaan murni di tengah modernisasi selama berabad-abad.Kota Jogjakarta merupakan pusat kebudayaan Jawa seperti tarian,lukisan,wayang kulit,musik gamelan,hingga kesenian lainnya.Selain kesenian tradisional ada pula seni kontemporer yang dimajukan oleh ASRI(Akademi Seni Rupa)yang memiliki nilai penting dalam perkembangan seni lukis modern di Indonesia,contohnya saja pelukis abstrak Affandi.Jogjakarta adalah kota yang padat penduduk.Jogjakarta juga dapat ditempuh oleh segala alat transportasi,dari bus,kereta api dan pesawat. Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,merupakan salah satu dari 34 propinsi di Indonesia. Propinsi ini dibagi menjadi 5 daerah tingkat II,Kotamadia Jogjakarta,Kabupaten Bantul,Kabupaten Sleman,Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Gunung Kidul.
A. Latar Belakang Berdirinya
Berdasarkan Sejarah Kota Jogjakarta,sebelum tahun 1755 Surakarta merupakan ibukota Kerajaan Mataram.Setelah perjanjian Gianti (Palihan Nagar) pada 1755,Kerajaan Mataram dibagi menjadi 2 kerajaan: Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kasultanan Ngayogyakarto Hadiningrat.Mengikuti kebiasaan,Pangeran Mangkubumi,adik Susuhunan Pakubuwono II,dimahkotai sebagai Raja Ngayogyakarto Hadiningrat.Kemudian beliau disebut sebagai Sultan Hamengku Buwono I.
Sultan Hamengkubuwana I kemudian segera membuat ibukota kerajaan beserta istananya yang baru dengan membuka daerah baru (jawa: babat alas) di Hutan Paberingan yang terletak antara aliran Sungai Winongo dan Sungai Code.Ibukota berikut istananya tersebut dinamakan Ngayogyakarta Hadiningrat dan landscape utama berhasil diselesaikan pada tanggal
7 Oktober 1756.Para penggantinya tetap mempertahankan gelar yang digunakan,Hamengku Buwono.Untuk membedakan antara sultan yang sedang bertahta dengan pendahulunya,secara umum, digunakan frasa "ingkang jumeneng kaping....ing Ngayogyakarto" (Indonesia: "yang bertahta ke....di Yogyakarta"). Selain itu ada beberapa nama khusus antara lain Sultan Sepuh (Sultan yang Tua) untuk Hamengku Buwono II.
Pada tahun 1813,dibawah penjajahan Inggris,pemisahan Kerajaan Mataram terjadi untuk ketiga-kalinya.Pangeran Notokusumo,putra dari Hamengku Buwono I,dimahkotai sebagai Pangeran Paku Alam I.Kerajaannya terpisah dari Kasultanan Jogjakarta.Ketika Republik Indonesia berdiri pada 17 Agustus 1945,yang dilambangkan dengan penandatanganan
2
 Proklamasi Kemerdekaan,Ngayogyakarto Hadiningrat dan Pakualaman menyatu sebagai salah salah satu propinsi di Indonesia dimana Sri Sultan Hamengku Buwono IX ditunjuk sebagai gubernur dan Sri Paku Alam VIII sebagai wakil gubernurnya.
Propinsi ini juga diakui sebagai tempat menarik untuk para periset, ahli geologi,ahli speleogi dan vulkanologi merujuk pada adanya gua-gua di daerah batuan kapur dan gunung berapi yang aktif.Di selatan kabupaten Gunung Kidul merupakan ujung laut,dimana terdapat beberapa fosil biota laut dalam batuan kapur sebagai buktinya.Untuk para arkeolog,Jogjakarta sangat menarik karena setidaknya ada 36 candi atau situs-situs sejarah disini.Serta ada beberapa peninggalan peradaban dari abad ke-9.
B.  Peta Daerah Istimewa Yogyakarta
3
C. Peta City Tour
4
BAB III OBYEK WISATA
Banyak obyek wisata yang dapat dikunjungi di kota Jogjakarta,dari wisata air,wisata sejarah,wisata belanja,wisata kuliner,argo wisata dll.Dan dibawah ini adalah beberapa obyek wisata yang ajukan sebagai laporan city tour Jogjakarta :
v Edotel
Edotel merupakan salah satu unit produktif yang dimiliki SMKN 4 Yk,Edotel ini digunakan untuk praktek House Kipping dan resepsionis bagi jurusan Akomodasi Perhotelan,bersifat semi-komersial,memiliki 16 kamar,10 tipe standar dam sisanya deluxe room dan deluxe double room
v Pasar Ikan
Pasar Ikan ini berlokasi di Giwangan,Umbulharjo,Yk,dengan luas: 9000m
Merupakan salah satu potensi kota Yogya dalam hasil perikanan,tingkat konsumsi ikan di DIY ini 19,5 kg/kapita/tahun.
Pasar Ikan
Sehingga dibangunlah sarana & prasarana dengan anggaran th 2004.tujuan dibangun :
ü  menyediakan sarana hasil perikanan yang memenuhi kriteria teknisi mutu.
ü  meningkatkan pelayanan serta perlindungan kepada konsumen akan hasil ikan.
ü  meningkatkan konsumsi ikan masyarakat.



5
v Kotagede        
http://media-cdn.tripadvisor.com/media/photo-s/01/36/29/a9/kota-gede-jalan-kaki.jpg          http://1.bp.blogspot.com/_jafENsDTfMw/Sh7GCi8aEhI/AAAAAAAABOo/Jv_9QJKXzMA/s400/kotagede10.jpg
Kotagede adalah salah satu kecamatan yang ada di Jogjakarta,yang berbatasan langsung dengan kabupaten Bantul di sebelah utara,timur dan selatan dan kecamatan Umbulharjo di sebelah barat.Nama“Kotagede”diambil dari nama kawasan Kota lama Kotagede,yang terletak diperbatasan kecamatan ini.Semula,Kotagede adalah nama sebuah kota yang merupakan Ibukota Kerajaan Mataram Islam.
Sebagai kota tua bekas Ibukota Kerajaan,Kotagede merupakan kota warisan(heritage)yang amat berpotensi bagi kemakmuran masyarakatnya.makanan khasnya adalah kippo,yangko.
v Sekar Kedhaton
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQQbjlF4HmYPAjWnQuVVSbTfqmc7vSSo78oIQGdOwZkc8Fhv7Q2Aw
Berlokasi di jalan Tegalgendu no.28.
Awal abad ke-19,bangunan ini dimiliki saudagar kaya pengrajin logam mulia yang dikenal Pak Tembong,dia merupakan pemasok utama perhiasan untuk keluarga dan bangsawan Keraton pada masa itu.Sekar Kedhaton adalah sebuah bangunan cantik hibrida yang berarsitekturkan Jawa,China,Portugis dan Belanda.Bangunan ini pernah dijadikan markas tentara belanda maupun tentara Republik Indonesia sebelum masa kemerdekaan.

6
Pada tahun 1990 Sekar Kedhaton dibeli oleh pemiliknya yang sekarang dan difungsikan sebagai restoran yang dibuka pada 1 November 2004.
v Omah Dhuwur
Disebut Omah Dhuwur karena memang dibangun dataran yang agak tinggi.memiliki slogan”The Unique and Heritage Place to Dine Out”.Bangunan ini bernuansakan etnik tradisional berpadukan jaman kolonial serta kemewahan yang ditawarkan dalam sajian.Menu yang disajikan di sini merupakan kombinasi antara resep tradisional dengan bahan-bahan impor dari negara lain.Menu di sini mulai dari traditional menu hingga International menu,yang didalamnya terdapat appetizer,sup,main course,dessert dan minuman.Mulai dari ayam goreng,mie udang,sop buntut,spaghetti maupun dori fish. http://jogjatogo.com/img/gerbang-od_resize.jpgRestoran ini buka pukul 11.00-23.00 WIB.
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSDKoFnxCjXhj4FIV3XnKXE1M1ZH_0kIaILzKnj0aljG4NGf2bb





7
v H.S Silver
Berdiri pada 1953 dengan tujuan untuk melestarikan kebudayaan warisan nenek moyang.Didirikan oleh Bapak dan Ibu Harto Suhardjo,yang semula bergerak dibidang imitasi dengan nama “Terang Bulan”.
http://2.bp.blogspot.com/-6GmeElIxHA8/T4VV_M2AiBI/AAAAAAAAAkM/uYWJGeBz504/s1600/gerbang+HS.JPG
H.S adalah kependekan dari nama pemilik “Harto Suhardjo” dan SILVER adalah jenis usaha kerajinan yang dikerjakan dan dihasilkan.
Pada tahun1990 nama perusahaan diubah menjadi HS Silver 800-925,HS Silver adalah keterangan nama dan jenis kerajinan,sedangkan 800-925 adalah kadar perak yang dapat dikerjakan,800 kadar terendah dan 925 kadar tertinggi.
v Sate Karang
http://4.bp.blogspot.com/-8H6zC7kSdVQ/TdUbmfn4FEI/AAAAAAAAAR8/RcMyPq8Ngdg/s1600/sate-pak-prapto.jpg
Berada tepat di jalan Pembayun Kotagede,buka setiap sore hari pukul 17.00-23.00.Daging sate ini adalah daging sapi,awalnya sate ini dijajakan oleh Mbah Karyo secara berkeliling,sejak th 1955 beliau membuka usahanya menetap di pinggir Lapangan Karang,sejak saat itu sate ini dikenal”Sate Karang”.Sate Karang telah berganti 3 generasi : Mbah Karyo,Pak Prapto,Bpk Tri Wahyono,meski telah berganti 3 generasi,rasa sate ini tidak berubah.Selain itu,sate juga disajikan dengan sambal kecap,sambal kocor dan sambal kacang.


8
v Jalan Kemasan
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRvdnkj_lE-87i2povI5H2M6hwYtB8akOC6QS1EgG1SW0UHwpDiXg    http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRgCzsetb3nvMa49wIHiqmOY3M01e-thliP8XZYMrxjmBUD9bg4
Kawasan yang terletak sekitar 10 Km dari kota Jogja ini sangat terkenal sebagai kawasan pengrajin perak-emas,sedikitnya ada 4 jenis kerajinan yaitu filigri(teksturnya berlubang-lubang),tatak ukir(teksturnya menonjol),casting(dibuat dari cetakan)dan handmade.Harga kerajinan disini sangat bervariasi mulai dari Rp 15.000,00 hingga mencapai puluhan juta rupiah tergantung tingkat kesulitannya.Di Kawasan ini juga terdapat beberapa galeri perak yang menawarkan kursus membuat kerajinan perak.
v Gedhong Kuning       
http://www.kerajaannusantara.com/media/gallery/c4287_21._Gedhong_Kuning_atau_Jene.jpg
Disebut demikian,karna Sultan Agung memiliki pesanggrahan yang beliau labur menjadi warna kuning,yang berasal dari batu gamping.




9
v Gudeg Bu Citro          http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQoPX58LpFpRtN7TMDoG1C7H51KLiZkH1RjsH7pzNw9PMteniWXPw http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTcdDp8mEl0BhpKF90C0jEhS9_Y3OvZM3PJLvOt8VahdytxDdOTMQ
Gudeg adalah makanan khas dari Kota Jogjakarta.Popularitas tersebut yang membuat Jogjakarta dikenal sebagai”Kota Gudeg”.Gudeg merupakan makanan tradisional yang dibuat dari nangka muda atau [basa Jawa: gori ] yang direbus beberapa jam dengan gula jawa serta santan.Gudeg memiliki citarasa yang manis dan khas.
Ada beberapa jenis gudeg yang dikenal saat ini yaitu gudeg kering,gudeg basah dan gudeg solo.Gudeg kering hanya memiliki sedikit santan sementara gudeg basah lebih banyak susu kelapa atau santan.
v JEC
Jogja Expo Center adalah sebuah kesatuan bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1 Ha.Total area JEC adalah 14 Ha termasuk beberapa bangunan pelengkap seperti hotel,mall,restoran Internasional dan beberapa gedung untuk mendukung kebutuhan JEC sebagai pusat perdagangan Internasional dan pusat pelayanan bisnis. http://gudeg.net/images/upload/20110516_JEC.jpg   
JEC diresmikan oleh presiden Megawati Soekarno Putri,memiliki area parkir yang luas dan juga Helipad,biasanya digunakan untuk acara pameran,konser dan event-event lainnya.
v RS.Harjo Lukito
Rumah sakit ini didirikan pada tahun 1945 dengan nama TPS(tempat pengobatan sementara).
10
pada 9 April 1990 namanya diubah resmi menjadi RS.TNI AU “Dr.Suhardi Hardjolukito Yk”,yang bertepatan dengan hari ulang tahun TNI Angkatan Udara dan tergolong dalam rumah sakit kelas IV/tipe D.Kemudian pada 1 Maret 2004 rumah sakit ini naik tingkat III.fasilitasnya : UGD,Poliklinik,Apotek,kamar operasi,kamar bersalin,ruang perawatan,pengolah limbah padat maupun cair.
v Museum Dirgantara
Awal mulanya museum ini berada di Jalan.Tanah Abang Bukit Jakarta dan telah resmi pada 4 April 1969 oleh Panglima Angkatan Udara Roesmin Noerjadin,namun karena Jogja memiliki peranan penting terhadap perkembangan TNI AU,maka Museum Pusat TNI AU dipindahkan Ke Jogja,dan diresmikan pada 29 juni 1978 bertepatan dengan hari Bhakti TNI AU oleh Marsekal Ashadi Tjahjadi dan menjadi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala. http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT5AC0XGwpVM3vLvjtpSDhfNM3EK3hqOlP2NBCRoMVm4sIgLMXW                http://yogyakarta.panduanwisata.com/files/2012/05/museum-dirgantara-depan.jpg
Koleksi Museum saat ini sudah mencapai ribuan,diantaranya alutsista(alat utama sistem senjata)puluhan model pesawat,radio pemancar dan radar,model pakaian dinas TNI AU,Diorama dll.
Ruangan di sini dikelompokan menjadi 7 ruangan yang berbeda yakni : Ruangan Utama,Ruang Kronologi I,Ruang Kronologi II,Ruang Alutsista,Ruang Paskhas,Ruang Diorama dan Ruang Minta Dirgantara.Museum ini buka setiap hari kecuali hari Senin dan hari libur Nasional.
v Bandara Adisucipto
Merupakan satu-satunya bandara Internasional di Jogjakarta,awal bandara ini bernama Pangakalan Udara Maguwo.
http://img.okeinfo.net/content/2012/01/28/450/565121/fs5pnOAvTe.jpg
11
th 1936-1942
Pangkalan Udara Maguwo dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda yang dipergunakan untuk kepentingan Angkatan Udara Belanda.
th 1942-1945
Jogjakarta diduduki oleh tentara Jepang dan Pangkalan AU diambil alih oleh Jepang.
th 1945-1949
Diambil alih oleh pemerintah RI dan dijadikan Pangkalan Angkatan Udara untuk mempertahankan kemerdekaan RI.
th 1948
Pemerintah Hindia Belanda menduduki kota Jogja kembali dan merebut Pangkalan AU.
Th 1949
Pangkalan AU direbut kembali oleh Angkatan Bersenjata RI dan dijadikan fasilitas militer untuk AU.
th 1959-1992
dijadikan sebagai pusat pelatihan penerbangan Akademi Angkatan Udara RI.
Nama Adisucipto sendiri merupakan nama dari Kapten penerbangan putra bangsa Indonesia yang gugur,dan untuk mengenang jasa-jasanya Pangkalan Udara Maguwo diganti menjadi Pangkalan Udara Adisucipto.
v Hotel Ambarukmo
http://cdn1.agoda.net/hotelimages/289/289515/289515_Main.jpg   http://jogjabiz.com/wp-content/uploads/2012/02/hotel-royal-ambarukmo-_120209224635-386.jpg
Dulunya merupakan hotel terbesar di Jogjakarta,dibangun pada th 1960,atas inisiatif dari presiden Soekarno dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX,dan resmi beroperasi sejak th 1966,kini namanya berubah menjadi Royal Ambarukmo Jogjakarta.

12
memiliki 247 kamar terdiri dari 174 Deluxe Balcony Rooms,41 Deluxe Merapi View Rooms,18 Ambarukmo Club Rooms,13 Premiere Suites dan 1 Ambarukmo Suite didukung fasilitas kamar terbaik.
v Ambarukmo Plaza
Dapat dikatakan sebagai Mall terbesar dan terlengkap di Jogja,bahkan di Jateng.terletak di jalan Laksda Adisucipto.Memiliki konsep desain arsitektur klasik nan indah.Dilengkapi dengan 20 unit eskalator ,7 lantai yang disewa oleh beberapa swalayan,toko dan perusahaan entertainment besar dll.
Plaza Ambarukmo buka pukul 09.00-22.00.
v Sungai Gajah Wong
Sekitar abad ke-17,sungai ini merupakan sungai kecil,yang disebut”kalen”.Suatu hari Sultan memerintahkan pawang gajah bernama Dwipa untuk memandikan gajahnya,Dwipa pun menjalankannya perintah Sultan,hingga suatu hari sang pawang jatuh sakit dan mengutus asistennya yang bernama Kerti untuk memandikan gajah milik Sultan,sang Pawang memberi tahu tempat memandikan gajah di kali dekat kerajaan,karna melihat hasil kerja Kerti memuaskan,lain hari sang pawang menyuruhnya kembali untuk memandikan gajah,dan berpesan untuk memandikannya agak ke utara yang airnya banyak.
Sampai disana tempatnya nyaman,sejuk dan gajah dapat berendam leluasa.Hingga akhirnya Kerti mengumpat”kenapa tidak memberitahu dari awal,jika disini banyak airnya”,tak henti-henti Kerti berkeluh kesah hingga terdengar halilintar kemudian hujan badai pun turun tiba-tiba dan air pun menjadi banyak dan membuat Kerti makin senang sampai-sampai ia tidak dapat menguasai diri,hingga membuat Kerti dan Gajah milik sultan terhanyut ke laut selatan,dan Sultan menamai sungai ini menjadi sungai gajah wong,karena telah menghanyutkan wong[orang] dan gajah.
v Museum Affandi
Museum ini berisi seluruh karya-karya maestro Affandi semasa hidupnya.
Galeri ini terbagi atas 4 bagian dengan isi dan penataan yang memiliki ciri khas dan karakteristik yang berbeda serta museumnya yang berbentuk daun pisang.
Galeri 1
Tempat membeli tiket dan pusat informasi,juga terdapat benda yang berhubungan dengan perjalanan hidup Affandi.

13
Galeri 2
Galeri ini dikhususkan untuk memamerkan lukisan-lukisan karya Kartika Affandi.Selain itu,galeri ini mempunyai 2 lantai yang berisi abstrak dan lukisan bercorak realis.
Galeri 3
Sebagai ruang pamer karya lukis keluarga.
Galeri 4
Merupakan ruang pamer lukisan karya Didit,cucu Affandi.
Museum ini buka pukul 09.00-16.00 senin-sabtu,harga tiket Rp 20000,00 domestik dan Rp 50000,00 wisatawan asing.
v RS.Bethesda
RS Bethesda diresmikan pada tanggal 20 Mei 1899 oleh Dr.J.Gerrit Scheurer dengan nama PETRONELLA ZIENKENHUIS  .Kemudian oleh masyarakat disebut sebagai RS TOELOENG/PITULUNGAN karena dalam pelayanan terhadap pasien,rumah sakit ini tidak memandang Apa dan Siapa pasien itu,tetapi mengutamakan pertolongan lebih dahulu.Pada zaman penjajahan Jepang (1942-1945) namanya diganti dengan YOGYAKARTA TJUO BJOIN,dan kemudian setelah terlepas dari penjajahan Jepang dikenal sebagai RUMAH SAKIT PUSAT.
Agar masyarakat umum mengetahui bahwa Rumah Sakit Pusat ini merupakan salah satu rumah sakit pelayananan kasih (Kristen),maka pada tanggal 28 Juni 1950 diganti dengan nama Rumah Sakit Bethesda (kolam penyembuhan).
Rumah Sakit Bethesda tergabung dalam suatu yayasan yang menaungi rumah sakit-rumah sakit Kristen, yang bernama YAKKUM (Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum).Yayasan ini resmi berdiri pada tanggal 1 Februari 1950.


14
v Patung Ki Hajar Dewantara
Beliau merupakan pendiri sekolah Taman Siswa th 1922,potert beliau diabadikan diuang kertas 20000 th 1998.Beliau lahir dengan nama Suwardi Suryaningrat pada 2 mei 1889.Dan mempunyai gagasan yang berbunyi “ing ngarso sung tuladha(di depan memberikan contoh),ing madya mangun karso(di tengah memberikan ide,semangat,prakarsa),tut wuri handayani(di belakang memberi arahan/dorongan).
v Tugu Jogja
can tugu
Sebagai simbol kota Jogja,Tugu dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I,memiliki sifat magis karna menghubungkan laut selatan-gunung merapi,berada diperempatan jl.Diponegoro di Barat,jl.AM Sangaji di Utara,jl.Surdirman di Timur dan jl.Mangkubumi di Selatan.Nama lain Tugu adalah “Golong Gilig” yang artinya golong:bulat,gilig:silinder dan bermakna sebagai semangat persatuan melawan penjajah.
v Jalan Mangkubumi
Mangkubumi adalah nama dari anak Amangkurat IV,ibunya Mas Ayu Tedjawati,nama kecil Mangkubumi adalah Raden Mas Sujana,keluarganya berasal dari Karto Suro.
v Kedaulatan Rakyat
29_big

15
Kedaulatan Rakyat adalah Industri yang bergerak dibidang jurnalistik,yang didirikan oleh H.Samawi dan H.Soemardi Martono Wonohito,beliau berdua merupakan mantan wartawan surat kabar Jepang yang bernama “Sinar Matahari”,KR diterbitkan pada 27 September 1945,nama KR diambil dari pambukaan UUD ’45 alenia ke 4,dan KR diresmikan oleh Mentri Penerangan Bapak Harmosa pada 27 September 1985,memiliki motto: “migunaning tumraping liyan”.
v Kedaung
Merupakan bangunan peninggalan Belanda,dimana di atas lonteng terdapat gong yang berbunyi “gaung” sebagai pertanda atau peringatan bagi kolonial Belanda saat itu,dan sekarang bangunan ini difungsikan sebagai tempat produksi barang pecah belah.
v Stasiun Tugu
karawang-6-stasiun-jogja
Stasiun ini dioperasikan sejak 2 mei 1887 dan merupakan stasiun Kereta Api ke-2 di Jogjakarta setelah stasiun Kereta Api Lempuyangan.Dulu ini digunakan untuk transit kereta yang membawa hasil bumi dari berbagai daerah.Memiliki arsitektur Art Deco Komposisi Simetris dan perpaduan garis Horizontal dan Vertikal.
v Tugu Adipura
Sebagai simbol penghargaan bagi kota yang bersih,dan Jogjakarta pernah mendapatkan penghargaan ini secara berturut-turut.Tugu terakhir yang didapat kota Jogja adalah tahun 1997,maka untuk mengenangnya,pemerintah membangun Tugu Adipura ini di pusat kota Jogjakarta yang berdekatan dengan aliran Sungai Code.

16
v Jalan Malioboro
Malioboro memiliki 2 istilah yaitu : marlboro dan karangan bunga,dikatakan karangan bunga karena saat ada acara di Kraton dan melewati sepanjang jalan Malioboro akan ada banyak karangan bunga di sepanjang jalan ini,dan adapula yang mengatakan bahwa jalan Malioboro merupakan satu-satunya jalan yang bebas pajak oleh Belanda kala itu.
v Hotel Inna Garuda
Hotel ini memiliki 233 kamar dengan konsep klasik perpaduan modern elegan,mengalami 6X pergantian nama: Grand Hotel De Jogja,Hotel Asahi,Hotel Merdeka,Hotel Garuda,Natour Garuda dan Inna Garuda,Hotel Inna Garuda berpredikat hotel berbintang 4.
v Kepatihan
Merupakan pusat pemerintahan kota Jogjakarta,disini dapat ditemukan Mall Malioboro,Hotel Mutiara,Pusat Penerangan Pariwisata Provinsi DIY,terdapat pula Gedung DPRD kota Jogja.
v Pasar Beringharjo
Pasar yang berada di Jalan Ahmad Yani ini digunakan sebagai tempat jual beli sejak th 1758,dan merupakan salah satu pilar “Catur Tunggal” yang melambangkan fungsi ekonomi,dulunya kawasan ini adalah hutan beringin,nama Beringharjo diberikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX,yang bermakna Bering:diharapkan dapat memberikan,Harjo:Kesejahteraan.Pasar ini terkenal sebagai salah satu tujuan wisata dan sekaligus merupakan pusat kegiatan perdagangan produk batik Yogyakarta.
v Ngejaman
2915191420_7080cab72c_s    ngejaman-kraton-campuran-30-x-42-cm-2007 [animasi Ngejaman]
Terletak di depan gereja protestan di sebelah utara dari Gedung Agung,dulu namanya dikenal Jalan Margomulyo.Ngejaman didirikan pada tahun 1916 sebagai persembahan bagi masyarakat Belanda untuk memperingati 1 abad kembalinya kolonial Belanda dari pemerintah Inggris yang sempat menguasai pulau Jawa pada awal abad-19.

17
v Gedhong Agung
Istana kepresidenan Jogjakarta awalnya adalah rumah kediaman resmi residen Ke-18 di Jogjakarta (1823-1825).Ia adalah seorang Bangsawan Belanda bernama Anthonie Hendriks Smissaert,yang sekaligus merupakan penggagas atau pemrakarsa pembangunan Gedung Agung ini.Gedung ini didirikan pada bulan Mei 1824 di masa penjajahan Belanda.Ini berawal dari keinginan adanya "istana" yang berwibawa bagi residen-residen Belanda.Arsiteknya bernama A. Payen.Gaya bangunannya mengikuti arsitektur Eropa yang disesuaikan dengan iklim tropis.
Kini Gedung Agung itu berfungsi sebagai tempat menerima tamu dan tamu yang menginap atau bermalam.Tamu negara yang pertama berkunjung ke gedung itu adalah Presiden Rajendra Prasad dari India (1958).Pada tahun enam puluhan, Raja Bhumibol Adulyajed dari Muangthai (1960) dan Presiden Ayub Khan dari Pakistan (1960) berkunjung dan bermalam di gedung ini.Setahun kemudian (1961),tamu negara itu adalah Perdana Menteri Ferhart Abbas dari Aljazair.Pada tahun tujuh puluhan,yang berkunjung adalah Presiden D.Macapagal dari Filipina (1971),Ratu Elizabeth II dari Inggris (1974),serta Perdana Menteri Srimavo Bandaranaike dari Sri Langka (1976).
Kemudian, pada tahun delapan puluhan, tamu negara itu adalah Perdana Menteri Lee Kuan Yeuw dari Singapura (1980),Yang Dipertuan Sultan Bolkiah dari Brunei Darussalam (1984).Tamu-tamu penting lain yang pernah beristirahat di Gedung Agung, antara lain,Putri Sirindhom dari Muanghthai (1984),Ny.Marlin Quayle,Isteri Wakil Presiden Amerika Serikat (1984),Presiden F.Mitterand dari Perancis (1988),Pangeran Charles bersama Putri Diana dari Inggris (1989),dan Kepala Gereja Katolik Paus Paulus Johannes II (1989).
Pada tahun sembilan puluhan,para tamu agung yang berkunjung ke Gedung Agung itu adalah Yang Dipertuan Agung Sultan Azlan Shah dari Malaysia (1990),Kaisar Akihito Jepang (1991),dan Putri Basma dari Yordania (1996).


18
v Museum Benteng Vredeburg
 Lokasi :Jl. Jenderal A. Yani No. 6, Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg adalah sebuah benteng yang terletak di depan Gedung Agung dan istana Kesultanan Yogyakarta.Sekarang,benteng ini menjadi sebuah museum.Di sejumlah bangunan di dalam benteng ini terdapat diorama mengenai sejarah Indonesia.Benteng ini dibangun oleh VOC tahun 1765 sebagai pusat pemerintahan dan pertahanan residen atau gubernur Belanda kala itu.Benteng ini dikelilingi oleh sebuah parit yang sebagian bekas-bekasnya telah direkonstruksi dan dapat dilihat hingga sekarang.Benteng berbentuk persegi ini mempunyai menara pantau (bastion) di keempat sudutnya.
Benteng Vredeburg Yogyakarta berdiri terkait erat dengan lahirnya Kasultanan Yogyakarta.Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755 yang berrhasil menyelesaikan perseteruan antara Susuhunan Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I kelak) adalah merupakan hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut campur urusan dalam negeri raja-raja Jawa waktu itu.Melihat kemajuan yang sangat pesat akan kraton yang didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I,rasa kekhawatiran pihak Belanda mulai muncul. Pihak Belanda mengusulkan kepada sultan agar diijinkan membangun sebuah benteng di dekat kraton.
Pembangunan tersebut dengan dalih agar Belanda dapat menjaga keamanan kraton dan sekitarnya.Akan tetapi dibalik dalih tersebut maksud Belanda yang sesungguhnya adalah untuk memudahkan dalam mengontrol segala perkembangan yang terjadi di dalam kraton.Letak benteng yang hanya satu jarak tembak meriam dari kraton dan lokasinya yang menghadap ke jalan utama menuju kraton menjadi indikasi bahwa fungsi benteng dapat dimanfaatkan sebagai benteng strategi, intimidasi, penyerangan dan blokade.
Dapat dikatakan bahwa berdirinya benteng tersebut dimaksudkan untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu Sultan memalingkan muka memusuhi Belanda.



19
Besarnya kekuatan yang tersembunyi dibalik kontrak politik yang dilahirkan dalam setiap perjanjian dengan pihak Belanda seakan-akan menjadi kekuatan yang sulit dilawan oleh setiap pemimpin pribumi pada masa kolonial Belanda.Dalam hal ini termasuk pula Sri Sultan Hamengku Buwono I.Oleh karena itu permohonan izin Belanda untuk membangun benteng dikabulkan.
v Monumen Serangan Umum 1 Maret
Monumen ini didirikan untuk memperingati Serangan Umum 1 Maret 1949 yang dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 1949 terhadap kota Yogyakarta yang direncanakan dan dipersiapkan berdasarkan instruksi dari Letkol Soeharto.Monumen ini kini sering menjadi tempat even, seperti konser musik, gathering hobi dll.
v Jogja 0 Km
Apa sih Jogja 0 Km?
Merupakan titik paling sentral di kota Jogjakarta.Dahulu sekitar tahun 70 hingga awal 80-an,di titik ini terdapat sebuah air mancur kota.Dari sinilah kemungkinan nol kilometer berada dan menjadi titik pangkal yang dipakai untuk menarik garis jarak antara Kota Yogyakarta dengan kota atau wilayah lain.
TITIK NOL JOGJA berada di sumbu imajiner antara Gunung Merapi, Kraton dan Laut Selatan, serta terletak di pusat pemerintahan, perdagangan dan pariwisata.Perempatan TITIK NOL JOGJA terletak di pusat kota Jogja,yaitu berada pertemuan Jl.A.Dahlan sebelah Barat, Jl.Senopati sebelah Timur, Jl.A. Yani sebelah Utara dan Jl.Trikora sebelah Selatan.
v Gedung BNI 46
Gedung yang saat ini menjadi kantor Bank BNI 46 adalah termasuk gedung peninggalan Belanda dan berada di sebelah selatan Gedung Seni Sono,kompleks Gedung Agung.
Dulu pada masa jaman Belanda gedung ini dipergunakan untuk kantor Asuransi,setelah Jepang datang gedung ini digunakan sebagai tempat penyiaran radio.
v Kantor Pos
Kantor Pos Besar Jogjakarta,bangunan bersejarah peninggalan Belanda lain yang berada di sebelah selatan Benteng Vredeburg berdampingan dengan Kantor Bank Indonesia Jogjakarta. Bangunan-bangunan ini menjadi satu kompleks dengan bangunan peninggalan Belanda sebagai saksi dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia di kota Yogyakarta.Kantor Pos ini masih berfungsi sampai saat ini.

20
v Gedung Bank Indonesia
Gedung Bank Indonesia Jogjakarta,salah satu bangunan bersejarah peninggalan Belanda yang berada di sebelah selatan Benteng Vredeburg.Berdampingan dengan Kantor Pos Besar Jogjakarta.Bangunan bergaya kolonial Belanda ini masih difungsikan sampai saat ini.
v Museum Sonoudoyo
Museum ini berada di Jl. Trikora No. 6,Yogyakarta, Arsiteknya bernama :Ir. Th. Karsten,memiliki luas : 7.867 m2,dibangun pada th 1934
kantorsonobudoyo_kecil
Museum Sonobudoyo adalah museum sejarah dan kebudayaan Jawa termasuk bangunan arsitektur klasik Jawa. Museum ini menyimpan koleksi mengenai budaya dan sejarah Jawa yang dianggap paling lengkap setelah Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta. Selain keramik pada zaman Neolitik dan patung perunggu dari abad ke-8, museum ini juga menyimpan beberapa macam bentuk wayang kulit, berbagai senjata dan topeng Jawa.Koleksi 43000,hasil hibah,ganti-rugi,titipan,pesanan.
Museum Sonobudoyo terdiri dari dua unit. Museum Sonobudoyo Unit I terletak di Jl. Trikora No. 6 Yogyakarta, sedangkan Unit II terdapat di nDalem Condrokiranan, Wijilan, di sebelah timur Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta.
v Alun-Alun Lor
Alun-alun utara atau dalam Bahasa Jawa disebut Alun-alun Lor merupakan salah satu land mark Kota Jogjakarta yang berupa sebuah tanah lapang yang berada di depan Keraton Jogjakarta.Disebut Alun-alun Lor karena di Kota Jogjakarta terdapat dua alun-alun yang letaknya di sebelah selatan dan utara dari Keraton Jogjakarta.Alun-alun Lor berbentuk persegi dengan luas 150 x 150 meter dengan dua pohon beringin besar berpagar yang berada di tengah alun-alun.Dua Pohon Beringin Besar itu masing-masing diberi nama Kyai Dewandaru dan Kyai Wijayandaru.Pada masa lalu di sekeliling Alun-alun Lor ditanam 63 Pohon Beringin yang melambangkan umur Nabi Muhammad SAW.

21
v Masjid Gede Kauman
Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Gede Kauman ini terletak di sebelah barat Alun- Alun Utara yang secara simbolis merupakan transendensi untuk menunjukkan keberadaan Sultan,yaitu di samping pimpinan perang atau penguasa pemerintahan (senopati ing ngalaga),juga sebagai sayidin panatagama khalifatulah (wakil Allah) di dunia di dalam memimpin agama (panatagama) di kasultanan.
Dibangun pada masa Sri Sultan Hamengkubuwono I oleh seorang arsitek bernama K. Wiryokusumo,masjid ini mempunyai pengulu pertama yaitu Kyai Faqih Ibrahim Diponingrat.Seperti halnya masjid-masjid lain di Jawa,masjid ini beratap tumpang tiga dengan mustoko,masjid ini berdenah bujur sangkar,mempunyai serambi,pawestren,serta kolam di tiga sisi masjid.Namun beberapa keunikan yang dimiliki oleh masjid ini adalah mempunyai gapura depan dengan bentuk semar tinandu dan sepasang bangunan pagongan di halaman depan untuk tempat gamelan sekaten.
Masjid yang pernah dipugar akibat gempa bumi besar ini merupakan masjid jammi kerajaan yang berfungsi sebagai tempat beibadah,upacara kesagamaan,pusat syiar agama dan tempat penegaan tata hukum keagamaan.
Seluruh kompleks Masjid ini dikelilingi oleh pagar tembok tinggi di mana pada bagian utara terdapat Dalem Pengulon yaitu tempat tinggal serta kantor abdi dalem pengulu,serta di sebelah barat masjid terdapat beberapa makam yang diantaranya adalah makam Nyai Ahmad Dahlan.Abdi dalem pengulu inilah yang membawahi para abdi dalem bidang keagamaan lainnya,seperti abdi dalem pamethakan,suronoto,modin,
Kawasan di sekitar masjid merupakan kawasan pemukiman para santri ataupun ulama.Pemukiman tersebut lebih dikenal dengan nama Kauman dan Suronatan.Dalam perjalanan histories Yogyakarta,kehidupan religius di kampung tersebut menjadi inspirasi dan tempat yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya gerakan keagamaan Muhammadiyah pada tahun 1912 M yang dipimpin oleh K.H.A. Dahlan.


22
v Museum Kereta Kencana Kraton Yogyakarta
Keberadaaan Museum ini sudah sangat lama,yakni sudah dirintis pada masa kepemimpinan Sultan Hamengku Buwono VII,dan tidak akan dijumpai dimanapun.Hanya Keraton Jogjakarta lah yang memilikinya.Lokasi museum kereta ini berada tidak jauh dari Keraton tepatnya disisi barat daya Alun-Alun utara yakni di Jl. Rotowijayan, Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta.Museum keraton Jogjakarta memiliki 18 kereta dan semua kereta tersimpan di Museum kereta kencana Keraton Jogjakarta.Kereta di sini dianggap sebagai warisan Keraton dan diberi nama khusus masing-masing,seperti kereta Nyai Jimat,kereta Kyai Garudayaksa,kereta Jaladara,kereta Kyai Ratapralaya,kereta Kyai Jetayu,kereta Kyai Wimanaputra,kereta Kyai Jongwiyat,kereta Kyai Harsunaba,kereta Bedaya Permili,kereta Kyai Manik Retno,kereta Kyai Kuthakaharjo,kereta Kyai Kapolitin,kereta Kyai Kus Gading,Landower kereta,kereta Surabaya Landower,Wisman Landower Kereta,kereta Kyai Puspoko Manik dan kereta Kyai Mondrojuwolo.
Koleksi Museum ini ada yang berumur puluhan bahkan ada yang sudah ratusan tahun,dari beberapa kereta ini masih ada yang dipergunakan pada masa kini oleh pihak keraton,namun ada juga yang Karena pertimbangan usia kereta tersebut maka hanya dijadikan barang pusaka saja di keraton.Dan setiap 1 suro atau 1 muharram menurut penanggalan jawa kereta yang termasuk kereta pusaka dimandikan atau istilahnya Jamasan.  Setiap Jamasan tersebut banyak orang ingin menyaksikan,mereka berharap dari bekas jamasan tersebut bisa mendatangkan berkah.
v Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
 [Sri Sultan Hamengkubuwono X]
23
    [lambang Kasultanan Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat]       [Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat]

 [Koridor di depan Gedhong Jene dan Gedhong Purworetno. Dari bangunan yang disebut terakhir ini]
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Jogjakarta merupakan istana resmi
Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Jogjakarta,Daerah Istimewa Jogjakarta,Indonesia.Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950,kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini.Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Jogjakarta.Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan,termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa,replika pusaka keraton dan gamelan.Dari segi bangunannya,keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik,memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.

24
Keraton Jogjakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti pada tahun 1755.Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati.Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri.Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air,Umbul Pacethokan,yang ada di tengah hutan Beringin.Sebelum menempati Keraton Jogjakarta,Sultan Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten.
Secara fisik istana para Sultan Jogjakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara),Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara),Sri Manganti,Kedhaton,Kamagangan,Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan) dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan).Selain itu Keraton Jogjakarta memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah.Di sisi lain,Keraton Jogjakarta juga merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan pemangku adatnya.Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika nilai-nilai filosofi begitu pula mitologi menyelubungi Keraton Jogjakarta.Dan untuk itulah pada tahun 1995 Komplek Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dicalonkan untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.
v Pasar Ngasem
Merupakan salah satu Wisata Legendaris yang ada di Jogjakarta dan juga pasar Tradisional yang khusus menjual hewan peliharaan terutama burung.selain burung disini juga menjual anjing,kucing,ikan,kura-kura,monyet dll.pasar ini terletak di kampung Ngasem dan kampung Taman,sekitar 400 m ke arah Barat dari Keraton Jogjakarta.Menurut sejarah pasar ini dibangun th 1809,dulunya adalah danau yang digunakan Sultan untuk plesir/melihat keindahan Keraton dari luar benteng.Lalu berubah menjadi perkampungan yang di tengah-tengahnya berdiri pasar Ngasem ini.Para penjual hewan disini dipindahkan di kawasan Dongkelan jln.Bantul no 1,Jogjakarta dengan nama PASTHY(Pasar Satwa dan Tanaman Hias) sejak 22 April 2010.
v Masjid Soko Tunggal
Masjid Soko Tunggal adalah sebuah masjid yang ada di kompleks Tamansari kelurahan Patehan kecamatan Kraton Jogjakarta,berada di kawasan Njeron Benteng Keraton,berdiri tepat di depan pintu masuk obyek Tamansari.Disebut Soko Tunggal karna hanya memiliki 1 tiang penyangga atap masjid.Dibangun pada rabu pon 28 /2/1973-jum’at pon 21 rajab oleh Hamengku IX.Arsitek masjid ini bernama : R.Ngabehi Mintobudojo.Keunikan masjid ini selain hanya memiliki 1 tiang penyangga atap masjid,masjid ini juga dibangun tanpa paku.

25
v Tamansari
Merupakan salah satu Pesanggrahan yang ada di Jogjakarta,Jogjakarta memiliki beberapa Pesanggrahan yakni :
Ø  Pesanggrahan Tamansari
Ø  Pesanggrahan Ambar Ketawang
Ø  Pesanggrahan Goa Siluman
Ø  Pesanggrahan Ambarukmo
Ø  Pesanggrahan Manukberi
tamansari1
Tamansari memiliki 3 Umbul yaitu : Umbul pamuncar,Umbul panguras dan Umbul winangun/binangun,arsiteknya adalah Demang Tegis dari Portugis,dibangun tahun 1684.
Tamansari digunakan sebagai tempat istirahat Sultan dan keluarga.Dan dibangun untuk mewakili Kraton sebagai titik tengah dari sumbu imajiner dan dipersembahkan untuk menghormati para istri Sultan,karna telah membanatu dalam berperang.
Harga tiket masuk :Rp 3000,00 Domestik.
Rp 7000,00 Wisatawan asing.
Rp 10.000,00- Rp 20.000,00 dengan guide.





26
v Alun-Alun Kidul
masangin
Di masa Kerajaan Mataram,Alun-alun Kidul berfungsi untuk menyiapkan suatu kondisi yang menunjang kelancaran antara Keraton dengan dunia luar.Alun-alun Kidul juga melambangkan kesatuan yang sakral antara raja dan para bangsawan yang tinggal di sekitar Keraton.
Alun-alun Kidul merupakan bagian belakang dari Keraton.Menurut sejarahnya Alun-alun ini dibuat agar berkesan tidak membelakangi Laut Selatan.Disini ada 2 pohon yang usianya tua dan dibatasi oleh tembok yang kokoh,pohon ini masing-masing bernama “Wok” dan “Sapit Urang”.Di sebelah Barat dari Alun-alun ini ada juga kandang gajah.Namun gajah itu telah mati,dan gajah tersebut merupakan gajah milik Keraton Jogjakarta.
v Sasono Hinggil
f36f6_10
Di sebelah Utara dari Alun-alun Kidul adalah Sasono Hinggil.Sasono Hinggil merupakan tempat bagi Sultan untuk menyaksikan adu manusia dengan harimau yang disebut rampog macan.Sekarang Sasono Hinggil digunakan sebagai tempat pertunjukan seni wayang kulit.


27
v Plengkung Gading
Plengkung Gading
Jogjakarta memiliki beberapa Plengkung diantaranya :
ü  Plengkung Nirabaya
ü  Plengkung Tarunasura
ü  Plengkung Madyasura
ü  Plengkung Jagabaya
ü  Plengkung Jagasura
Plengkung Gading memiliki nama lain yaitu Plengkung Nirbaya,Plengkung ini dulu digunakan untuk keluarnya jenazah Sultan munuju makam Imogiri,maka dulu selama Sultan masih hidup,beliau tidak diperkenankan untuk melewati Plengkung ini.
v Pasar Gading
Merupakan salah satu pasar Tradisional di Jogjakarta,terkadang terdapat beberapa kios di pasar ini yang masih buka pada malam hari.Pasar ini berada di perempatan jln.MT.Haryono dan jln.Mayjen Panjaitan.
v Panggung Krapyak
181089_panggung-krapyak_663_382


28
Bangunan hampir usianya hampir 250 th,dulu kawasan ini merupakan hutan lebat yang banyak dihuni hewan liar salah satunya kidang atau menjangan.Disinilah dulu para raja-raja Kasultanan Jogjakarta berburu,dan disini pula tempat putra Panembahan Senopati wafat.
v Batik
Batik adalah salah satu cara pembuatan kesenian yang dituangkan ke dalam bahan pakaian.Batik telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi pada 2 Oktober 2009.
 images (2)
Secara Etimologi kata “Batik” berasal dari gabungan 2 kata bahasa Jawa : “amba” yang bermakna “menulis” dan “titik” yang bermakna “titik”.
v Prawirotaman Kampung Turis
Berjarak sekitar 5 km dari pusat Jogja
Merupakan penghubung jln Sisimangaraja dengan jln Parangtritis.Prawirotaman adalah sepetak tanah yang dihadiahkan kepada Prawirotomo.
prawirotaman
Sebelumnya Prawirotaman sempat digunakan sebagai markas laskar pejuang dan prajurit hantu maut.


29
Lalu sepetak tanah tadi dikembangkan menjadi sentra kerajinan batik,namun th 70-an berubah menjadi tempat penginapan,dan terbagi menjadi 3 bagian:Prawirotaman I,Prawirotaman II dan Prawirotaman III.
Kampung turis ini dilengkapi dengan travel,restoran,money changer hingga bookshop.Uniknya di sini banyak tukang becak yang mahir berbahasa Inggris.
v Pasar Telo
Pasar Tradisional yang khusus menjual telo atau ketela,di sini kita dapat membeli telo atau ketela dengan harga yang murah.Pasar ini berada di kawasan Karangkajen.
v RS Wirosaban
Rumah Sakit umum kelas C ini beroperasi sejak 10 Oktober 1987.memiliki motto : pelayanan dengan 5S:senyum,sapa,sopan,santun dan sembuh.Rumah Sakit ini tepat berada di perempatan Wirosaban.
PENUTUP
Dari laporan di atas,hasil yang begitu dirasakan semakin bertambahnya pengetahuan seluruh pembaca dan khususnya penulis sendiri tentang kota Jogjakarta beserta Obyek wisatanya.Demikian laporan ini sebagai serangkaian wisata City Tour yang penulis lakukan. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya untuk semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan laporan ini,hingga akhirnya laporan ini dapat terselesaikan.Akhir kata, penulis sangat mengharapkan kerja sama dari semua pihak dan saran yang membangun demi penyempurnaan laporan selanjutnya.
   Terimakasih…….









30
292064_3107577508921_9852501_nYogya Wisata BW
292064_3107577508921_9852501_n
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. tempat berbagi ide dan gagasan (setiyono) - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger