TUGAS SEJARAH SASTRA
Nama: Setiyono
Nim: 12003183
Kelas: D
TUGAS
SEJARAH SASTRA
a. Pantun
Puisi Melayu klasik yang paling
tua dan popular ialah pantun. Pantun dikatakan popular kerana mempunyai bentuk
struktural yang ringkas dan bersahaja. Jumlah barisnya juga pelbagai: ada
pantun dua kerat, pantun empat kerat, enam kerat, lapan kerat, dan ada juga
yang sepuluh kerat. Seterusnya, terdapat juga sejenis pantun yang rangkapnya
berkait antara satu sama lain, dan dikenali sebagai pantun berkait. Namun
pantun yang paling digemari merupakan pantun empat kerat. Dari sudut
penggubahan, pantun dapat dicipta dengan mengikuti syarat-syarat di bawah ini:
setiap baris terdiri daripada 8 hingga 12 suku
kata.
rima akhirnya (untuk pantun empat kerat) ialah
a b a b.
ada pembayang dan juga maksud.
Walaupun mudah membina
baris-baris yang terdiri daripada 4 atau 5 perkataan (atau 8 hingga 12 suku
kata), tetapi bukan semua yang terbina mempunyai nilai keindahan. Hal ini
kerana pantun yang bermutu memiliki ciri-ciri semantik atau permaknaan yang
menarik. Kerap kali unsur-unsur alam menjadi penghias pantun-pantun romantik.
Manakala pantun-pantun yang bertema keagamaan, nasihat, lelucon dan sebagainya,
didapati imej-imejnya disesuaikan dengan tema.
Contoh :
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukkan ke dalam hati
b. Syair merupakan sejenis puisi
klasik yang kelihatan menyerupai bentuk pantun kerana suku kata untuk baris-barisnya
menyerupai bentuk pantun. Akan tetapi, syair memiliki syarat-syarat lain yang
berbeza daripada pantun. Syarat-syaratnya ialah
setiap baris terdiri daripada 8 hingga 12 suku
kata.
rima akhirnya ialah a a a a.
Syair tidak mempunyai pembayang. Rangkap
syair terbina daripada maksud-maksud. Maksud atau isi syair biasanya merupakan
cerita, atau berunsurkan nasihat.
Contoh:
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa
(a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana
(a)
c. Gurindam
Gurindam tidak mempunyai definisi
dan konsep yang mantap. Gurindam berasal daripada bahasa Tamil yang bermaksud
umpama.Terdapat beberapa khilaf atau pandangan yang berbeza antara para
pengkaji. Ada pengkaji menyatakan bahawa gurindam tidak terikat dengan peraturan
yang khusus. Terdapat pula pengkaji yang menyatakan bahawa rangkap gurindam
terdiri daripada dua baris. Tetapi secara keseluruhannya, gurindam banyak
mengemukakan nasihat, pandangan, atau gambaran sesuatu keadaan.
Contoh:
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barangsiapa tinggalkan sembahyang
(b)
Bagai rumah tiada bertiang (b)
Jika suami tiada berhati lurus
(c)
Istri pun kelak menjadi kurus (c)
d. Seloka
Seloka dipercayai berasal
daripada bahasa Sanskrit yang membawa maksud seperti juga gurindam iaitu
umpama. Oleh sebab maknanya bersamaan dengan gurindam, maka sifat seloka juga
tidak jauh berbeza daripada sifat gurindam dari sudut maksud atau isinya.
Seloka memuatkan sindiran atau kiasan yang tajam. Bentuknya tidak terikat apada
peraturan tertentu, namun ada juga yang berbentuk seperti syair
e.Mantra adalah ucapan-ucapan
yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
Contoh:
Assalammu’alaikum putri satulung
besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
f.Talibun adalah pantun genap
yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.
Contoh: Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
Dongeng yang ada di sekitar kita.
Tarian jangkrik genggong
Di kampung halaman saya, tepatnya di Pacitan
terdapat sebuah desa bernama Sidomulya. Sekilas desa tersebut sama dengan
desa-desa yang lain di indonesia. Disana juga terdapat penduduk, rumah-rumah
warga, jalan-jalan gunung, pemerintahan,,dan segala kehidupan desa.
Akan tetapi ada suatu kepercayan
yang masih di yakini sampai sekarang. Setiap
malam suro, warga-warga di desa tersebut mengadakan upacara adat, yaitu para
warga mengadakan pesta tumpengan dan mengadakan pertunjukan tari jangrik
genggong. Setahu saya tarian jangkrik genggong tidak beda jauh dengan
tarian-tarian yang lainnya, ada sekelompok orang memainkan musik gamelan, dan
beberapa penari wanita menari-nari mengikuti irama musik. Akan tetai, yang
menjadi unuknya,,sang penari, konon sampai kerasukan roh halus dan bertingkah
yang tidak wajar. Warga desa tersebut, stiap tahun menjalani kegiatan tersebut, dan mewariskan tradisi
dari turun temurun.
Menurut kabar,,,nenek moyang
mereka menjalani upacara tersebut,karena di darah tersebut terdapat sebuah
sumur tua dekat pohon beringin yang sangat besar. Mereka percaya sumur tersebut
terdapat makhluk halus yaitu seorang penari yang cantik nan jelita, para warga
percaya dengan mengadakan upacara jangkrik genggong, roh tersebut tidak marah
dan mendatangkan bencana. Itu dulu waktu islam belum masuk ke jawa, tetapi
sekarang para warga menganggap sebagai sebuah tradis,, yang harus terjaga dan
selalu di lestarikan.
Periodisasi Abdullah Bin Qadir
Munsyi.
Abdullah bin Abdulkadir Munsyi
(Munshi) (Malaka, 1796 - Mekkah , 1854 (dahulu Turki sekarang Arab Saudi)
adalah seorang sastrawan Melayu.
Abdullah merupakan peranakan Arab
dan Tamil, namun dibesarkan di tengah budaya Melayu di Melaka, yang pada saat
itu baru saja dijajah Britania. Dia bekerja sebagai guru bahasa (munsyi). Pada
awalnya dia mengajarkan bahasa Melayu kepada tentara keturunan India di
garnisun Melaka, dan kemudian kepada para misionaris, pegawai dan pebisnis
Britania dan Amerika Serikat. Dia pernah bekerja untuk Thomas Stamford Raffles
sebagai juru tulis, menerjemahkan Injil serta teks agama Kristen lainnya untuk
London Missionary Society di Malaka, dan menjadi pencetak untuk American Board
of Missions di Singapura. Abdullah meninggal di Mekkah, kemungkinan karena
penyakit kolera, pada saat hendak menjalankan ibadah haji.
Abdullah terkenal karena menulis
hikayat-hikayat yang bersifat realistis dan kontemporer.Abdullah Munsyi
dianggap seorang pemikir yang melampaui abadnya.
Karya asli
Kisah Pelayaran Abdullah bin
Abdulkadir Munsyi dari Singapura sampai ke Kelantan
Hikayat Abdullah
Kisah Pelayaran Abdullah dari
Singapura sampai ke Mekah
Syair
Singapura Terbakar
Syair Kampung Gelam Terbakar
Ceretera Kapal Asap
Ceretera Haji Sabar Ali
Posting Komentar
komentar harus sopan