contoh naskah drama satu babak adaptasi puisi ws Rendra denga judul Pesan Pencopet Kepada Pacarnya
Nama: Setiyono
NIM: 12003183
Kelas: H
PESAN PENCOPET KEPADA PACARNYA
Oleh: Setiyono
(adaptasi dari puisi WS Rendra dengan judul yang sama)
Di
dalam sebuah ruang tamu yang kecil. Berdindingkan papan kayu dan satu set
meja-kursi yang sederhana. Jarot duduk gelisah menantikan kedatanag seseorang Malam
itu sudah menunjukkan pukul 12 malam,
akan tetapi Siti belum juga bersua berkunjung ke rumah Jarot.. Tiba-tiba
terdengar gedoran suara sangat keras dan ternyata itu adalah siti
Siti:
Jaroot…!! Jaroot!! Buka pintunya
Jarot:
iya (Jarot membuka pintu) gimana apakah kamu sudah mendapatkan uang dari Menteri
yang
sudah kamu tipu?
Siti
: dasar lelaki bajingan !!
hanya uang saja yang kamu butuhkan. Mana
tanggungjawabmu sebagai seorang
lelaki..?
Jarot
: (sambil berdiri) tanggungjawab. ..? bukankah aku selama ini selalu memenuhi
hawa
nafsumu sebagai tanda cinta dan kita
sama-sama menikmatinya dan rasakan siti…!! Di
dalam perutmu ada anak kita. hanya kamulah
yang bisa menyelamatkan masa depannya.
Kau tau sendir kan, hidupku terlalu
repot, dan nasibku untung-untungan.
Siti
: iya mas, aku mengerti keadaanmu. Kau adalah
lelaki yang tidak berguna, dan aku sekarang
menyadari bahwa hidupku sudah agak mendingan
seperti yang kamu harapkan. Tapi aku
capek mas
hidup seperti ini. Setiap hari harus sandiwara, melayani hawa nafsu, dan
menjadi
istri
simpanan setelah menjadi simpananmu.
Jarot
: hidup ini memnag panggung sandiwara siti, apalagi di negeri ini. Kita sudah
terlalu jamak
dengan yang namanya maling. Bukankah
maling menipu maling itu sudah lumrah. Lagian
apablia kamu berhasil menipu
koruptor itu, maka harkat dan martabat kita terangkat siti,
berbahgialah,,!! Pasti anak kita
akan menggelinjang kegirangan Siti.
Siti: tapi mass..
Jorot:
shuttttt,,,,!!! ingat siti. Di zaman sekarang ini cinta dan kehormatan itu
hanya mitos, yang
ada hanyalah keselamatan siti. Kita sudah
terlahir menjadi bajingan, tetapi jangan lupa kita
juga orang kecil siti, kita tidak
hanya bisa tinggal dia. Kita harus tipu balik bajingan negara
itu. Dan (melanjutkan) itu lah
hakekat ilmu selamat.
Siti:
tapi mas, aku sedang mengandung. Aku tidak
mau nantinya bernasib sama seperti kita.
Jarot:
maka dari itu, ajarilah dia menjadi seorang yang hebat, kemungkinan dia seorang
lelaki.
Siti lantas
kenapa kalua dia seorang lelaki?
Jorot:
itu merupakan suatu keuntungan yang sangat besar bagi kita. Kau ajarkan ia
menjadi lelaki sejati. Ajari dia bekelahi, ajari dia menipu.
Siti:
gamu memang bapak yang gila?
Siti
berjalan kedapur membuat kopi.
Jarot:
gila bagaimana maksudmu?
Siti:
mana ada seorang seorang ibu mengajarkan yang tidak baik. Walaupun aki ini
seorang maling,
seorang ibu juga mempunyai perasaan.dan
aku tidak sudi menuruti perintah bejatmu mas.,,!!!
Jorot:
heleh ngomong seperti orang berperasaan. Coba kamu lihat, apakah si koruptor
itu memakai
perasaan merampas hak-hak orang
miskin??
Jorot:
perlu kamu ingat siti (dengan suaru syahdu sambil berjalan mendekati siti) kamu
berharap
bahwa nasib anak kita lebih baik, begitu
juga dengan aku. Ini adalah jalan kita Siti, dengan
mengajrkan seperti itu, agar namtinya
biar dia siap menghapai kerasnya hidup. Setidaknya
akan sukses di Senayan. (sambil
memeluk Siti).
Alasan mengapa memili puis Pesan
Pencopet Kepada Pacarnya:
Puisi
yang bergaya balada dan naratif nampaknya sangat menarik untuk dikembangkan
menjadi sebuah karya sastra lainnya seperti (cerpen, naskah drama atau novel)
karena di dalam puisi tersebut, terdapa sebuah cerita sebuah “ide”. Di dalam
puisi ini, unsur-unsur cerita sangat ditonjolkan dalam penggambaran imaji dan
penyampaian maksud pengarang kepada pembaca. Seperti halnya yang terdapat pada
puisi Pesan Pencopet Kepada Pacarnya. Di situ menceritakan tentang sorang
pencopet yang memberi pesan, nasihat kepada pacarnya. Hal tersebut
menggambarkan suatu ralitas hidup yang benar-benar terjadi di bangsa ini. Maka dari
itu, saya rasa sangat menarik untuk dikembangkan menjadi naskah drama yang
bertema sosial.
LAMPIRAN
PUISI PESAN PENCOPET KEPADA PACARNYA – RENDRASitti,
kini aku makin ngerti keadaanmu
Tak ‘kan lagi aku membujukmu
untuk nikah padaku
dan lari dari lelaki yang miaramu
Nasibmu sudah lumayan
Dari babu dari selir kepala jawatan
Apalagi?
Nikah padaku merusak keberuntungan
Masa depanku terang repot
Sebagai copet nasibku untung-untungan
Ini bukan ngesah
Tapi aku memang bukan bapak yang baik
untuk bayi yang lagi kau kandung
Cintamu padaku tak pernah kusangsikan
Tapi cinta cuma nomor dua
Nomor satu carilah keslametan
Hati kita mesti ikhlas
berjuang untuk masa depan anakmu
Janganlah tangguh-tangguh menipu lelakimu
Kuraslah hartanya
Supaya hidupmu nanti sentosa
Sebagai kepala jawatan lelakimu normal
suka disogok dan suka korupsi
Bila ia ganti kau tipu
itu sudah jamaknya
Maling menipu maling itu biasa
Lagi pula
di masyarakat maling kehormatan cuma gincu
Yang utama kelicinan
Nomor dua keberanian
Nomor tiga keuletan
Nomor empat ketegasan, biarpun dalam berdusta
Inilah ilmu hidup masyarakat maling
Jadi janganlah ragu-ragu
Rakyat kecil tak bisa ngalah melulu
Usahakan selalu menanjak kedudukanmu
Usahakan kenal satu menteri
dan usahakan jadi selirnya
Sambil jadi selir menteri
tetaplah jadi selir lelaki yang lama
Kalau ia menolak kau rangkap
sebagaimana ia telah merangkapmu dengan isterinya
itu berarti ia tak tahu diri
Lalu depak saja dia
Jangan kecil hati lantaran kurang pendidikan
asal kau bernafsu dan susumu tetap baik bentuknya
Ini selalu menarik seorang menteri
Ngomongmu ngawur tak jadi apa
asal bersemangat, tegas, dan penuh keyakinan
Kerna begitulah cermin seorang menteri
Akhirnya aku berharap untuk anakmu nanti
Siang malam jagalah ia
Kemungkinan besar dia lelaki
Ajarlah berkelahi
dan jangan boleh ragu-ragu memukul dari belakang
Jangan boleh menilai orang dari wataknya
Sebab hanya ada dua nilai: kawan atau lawan
Kawan bisa baik sementara
Sedang lawan selamanya jahat nilainya
Ia harus diganyang sampai sirna
Inilah hakikat ilmu selamat
Ajarlah anakmu mencapai kedudukan tinggi
Jangan boleh ia nanti jadi propesor atau guru
itu celaka, uangnya tak ada
Kalau bisa ia nanti jadi polisi atau tentara
supaya tak usah beli beras
kerna dapat dari negara
Dan dengan pakaian seragam
dinas atau tak dinas
haknya selalu utama
Bila ia nanti fasih merayu seperti kamu
dan wataknya licik seperti saya–nah!
Ini kombinasi sempurna
Artinya ia berbakat masuk politik
Siapa tahu ia bakal jadi anggota parlemen
Atau bahkan jadi menteri
Paling tidak hidupnya bakal sukses di Jakarta
Rendra
Dari buku Sajak-Sajak Sepatu Tua, Pustaka Jaya, Jakarta, 1972.