PROPOSAL PENELITIAN BAHASA INDONESIA
Kajian
Mikro dan Makrostruktural Iklan
Majalah Mayara Edisi Juni 2014 Implementasinya Dengan
Pengajaran
Diajukan
untuk Memenuhi Tugas Metodelogi Penelitian Bahasa
Oleh:
Setiyono
12003183
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Bahasa adalah
alat komunikasi dan alat interaksi manusia. Sebagai alat komunikasi manusia,
bahasa dapat dipisahkan menjadi unit satuan-satuan, yakni fonem, morfem, kata,
frasa, klausa, kalimat dan wacana. Bahasa adalah sebuah sistem, artinya bahasa
itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat
dikaidahkan. Sebagai sebuah sistem, bahasa selain bersifat sistematis juga
bersifat sistemis. Dengan sistematis maksudnya, bahasa itu tersusun menurut
suatu pola tertentu, tidak tersusun secara acak atau sembarangan.
Bahasa yang merupakan alat komunikasi
mempunyai banyak media untuk bisa berinteraksi terhadap orang lain. Salah satu
contoh media dalam berkomunikasi untuk menyampaikan bahasa yang digunakan
adalaah melalui media iklan. Bahasa lisan adalah jenis wacana yang disampaikan
secara langsung dengan menggunakan bahasa verbal, sedangkan bahasa tulis adalah
jenis wacana yang disampaikan secara tidak langsung melalui tulisan (Mulyana,
2002:51).
Media iklan merupakan salah satu dari
berbagai macam alat untuk bekomunikasi. Masa era sekarang ini iklan dapat
ditampilkan dengan berbagai macam cara, mulai dari media cetak, elektronik dan
berbagai macam tampilan yang menarik, kreatif, dan edukatif. Iklan yang
dijadikan sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pesan kepadada hal layak
tidak lepas dari sebuah teks. Teks
inilah yang dinamakan sebagai wacana. “Istilah wacana’’ berasal dari
bahasa Sansekerta wac/wak/vak, artinya ‘berkata’, ‘berucap’ (Dauglas, 1976:266)
dalam (Mulyana, 2005:3).Wacana merupakan tataran tertinggi dalam hirarki
kebahasaan (Kridalaksana dalam Mulyana, 2005:6). Wacana merupakan kajian yang
kompleks, karena wacana mengandung semua satuan kebahasaan yaitu fonem, morfem,
kata, frasa, dan kalimat. Dengan demikian ruang lingkup wacana sangat luas
karena semua satuan kebahasaan tercakup. Satuan kebahasaan dalam wacana
merupakan kelengkapan dalam komunikasi.
Disiplin ilmu yang mempelajari wacana
disebut dengan analisis wacana. Analisis wacana merupakan suatu kajian yang
meneliti atau menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik secara
tulis maupun lisan. Analisis wacana menginterprestasikan makna sebuah ujaran
dengan memperhatikan konteks, seperti
halnya dengan penelitian ini. Penelitian ini menitikberatkan pada analisis
wacana dengan pendekatan mikro dan makrostruktural. Analisis ini merupakan
analisis makro linguistic di mana objek kajiannya adalah iklan dalam majalah
Mayara edisi Juni 2014. Penulis tertarik melakukan penelitian ini, karena di
dalam iklan terdapat teks atau bahasa terdiri atas bentuk (form) dan makna
(meaning), maka hubungan antarbagian wacana dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu hubungan bentuk yang disebut kohesi dan hubungan makna atau semantis yang
disebut koherensi. Selain itu juga teks sebuah iklan membunyai keterkaitan
antara konteks situasi konteks kultural. Analisis ini cocok diimplementasikan
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya di SMA, karena analisis wacana
dengan pendekatan makro dan mikro struktural merupakan suatu analisis kebahasaan
sangat kompleks.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di
atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang berkaitan dengan analisis
mikro dan makrostruktural wacana iklan
dalam
majalah Mayara edisi Juni 2014
dan dikaitkan dengan pengajaran antara lain sebagai berikut.
1.
Analisis makrostruktural iklan dalam majalah
Mayara edisi Juni 2014 dilihat dari aspek konteks
dan teks.
2.
Fungsi aspek
mikrostruktural iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014
3.
Kaitan aspek
mikrostruktural dan makrostruktural iklan
dalam
majalah Mayara edisi Juni 2014 dengan pengajaran.
C.
Pembatasan Masalah
Beberapa identifikasi di atas , peneliti
akan membatasi masalah dalam penelitian analisis makro dan mikrostruktural
wacana iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014 dan dikaitanya dengan pengajaran, antara lain sebagai berikut.
1.
Analisis makrostruktural
dan mikrostruktural iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014 dilihat dari aspek konteks dan
teks.
2.
Kaitan aspek mikrostruktural
dan makrostruktural iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014 dengan pengajaran.
D.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah analisis
struktur wacana makrostruktural dan mikrostruktural iklan dalam majalah
Mayara edisi Juni 2014 dilihat dari aspek konteks dan teks?
2.
Bagaimanakah kaitan aspek
mikrostruktural dan makrostruktural iklan
dalam
majalah Mayara edisi Juni 2014 dengan pengajaran?
E.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
dapat diketahui tujuan penelitian analisis makro dan mikrostruktural wacana iklan dalam majalah
Mayara edisi Juni 2014 dan kaitanya dengan
pengajaran, antara lain sebagai berikut.
1.
Mendeskripsikan analisi
wacana makrostruktural dan mikrostruktural iklan dalam majalah
Mayara edisi Juni 2014 dilihat dari aspek konteks dan teks?
2.
Mendeskripsikan kaitan
aspek struktur wacana mikrostruktral dan makrostruktural iklan dalam majalah
Mayara edisi Juni 2014 dilihat dari aspek konteks dan teks?
F.
Manfaat penelitian
Secara
praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pendidik di
sekolah dalam mengajarkan materi yang berhubungan dengan wacana bahasa
Indonesia pada siswa. Untuk para penulis penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai panduan pengguaan wacan bahasa Indonesia dengan benar dalam
tulisanya. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi
penelitian selanjutnya.
BAB II
KAJIAN TEORI
a. Penelitian yang relevan
Penelitian yang relevan sangat penting
digunakan karena sebagai acuan dalam melakukan penelitian. Penelitian yang
relevan dengan analisis ini, adalah penelitian yang relevan adalah penelitan
Tri Hapsari yang menganalisi bahasa yang digunakan slogan pemilu pemilihan legislatif dengan
menggunakan pendekatan makro dan mikro struktural, dengan judul “makro dan
mikro struktural pada slogan pemilu legislatif”’. Tetapi penelitian ini hanya
sebatas menganalisis struktur gramatikalnya saja.
b.
Pengertian wacana
Wacana
adalah satuan bahasa terlengkap yang dinyatakan secara lisan seperti pidato,
ceramah dan dialog atau secara tertulis seperti cerpan, novel, buku, surat dan
dokumen tertulis yang dilihat dari struktur lajirnya atau dari segi bentuk yang
bersifat kohesif, saling terikat dan dari struktur batinya atau dari segi makna
yang bersifat koheren atau terpadu
(Sumarlam, 2003: 15). Wacana merupakan tataran tertinggi dalam hirarki
kebahasaan (Kridalaksana dalam Mulyana, 2005:6).
Wacana
merupakan kajian yang kompleks, karena wacana mengandung semua satuan
kebahasaan yaitu fonem, morfem, kata, frasa, dan kalimat. Dengan demikian ruang
lingkup wacana sangat luas karena semua satuan kebahasaan tercakup. Satuan
kebahasaan dalam wacana merupakan kelengkapan dalam komunikasi.
Analisis
wacana merupakan suatu kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa yang
digunakan secara alamiah, baik secara tulis maupun lisan. Analisis wacana
menginterprestasikan makna sebuah ujaran dengan memperhatikan konteks, sebab
konteks menentukan makna ujaran. Konteks meliputi konteks linguistik dan
konteks geografi. Konteks linguistik berupa rangkaian kata-kata yang mendahului
atau yang mengikuti sedangkan konteks etnografi berbentuk serangkaian ciri
faktor etnografi yang melingkupinya, misalnya faktor budaya masyarakat pemakai
bahasa.
Manfaat
melakukan kegiatan analisis wacana adalah memahami hakikat bahasa, memahami
proses belajar bahasa dan prilaku berbahasa. Untuk melakukan analisis wacana,
diperlukan teknik analissi yang bersifat internal dan eksternal. Unit-unit
analissi internal meliputi teks dan konteks, tema, topik, judul, aspek keutuhan
wacana leksikal, gramatikal, dan semantik. Sedangkan unit-unit eksternal
meliputi inferensi, preuposisi, implikatur, dan pemahaman yang mendalam tentang
konteks tutur yang menjadi latar belakang terjadinya suatu tuturan atau wacana
(Mulyana, 2005:70).
c. Analisis Mikrostruktural dan
Makrostruktural
Mikrostruktural
Sejalan dengan pandangan bahwa bahasa
terdiri atas bentuk (form) dan makna (meaning), maka hubungan antarbagian
wacana dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hubungan bentuk yang disebut
kohesi dan hubungan makna atau semantis yang disebut koherensi. Dengan
demikian, wacana yang padu adalah wacana yang apabila dilihat dari segi hubungan
makna atau struktur lahir wacana disebut aspek gramatikal wacana, sedangkan
segi makna atau struktur batin wacana disebut aspek leksikal wacana (Sumarlam,
dkk.2005: 23). Demikian halnya
dengan peneliian ini. Penulis mencoba menganalisis aspek-aspek gramatikal dari
bahasa yang digunakan dalam iklan di majalah Mayara edisi Juni 2014. Secara lebih rinci aspek gramatikal wacana dalam iklan majalah mayara edisi Juni 2014, meliputi, Pengacuan (referensi), penyulihan (substitusi), pelesapan
(ellipsis) dan konjungsi, kohesi leksikal antara lain adalah
repetisi(pengulangan), sinonimi (padan kata), kolokasi (sanding kata), hiponimi
(hubungan atas bawah), antonimi (lawan kata) dan ekuivalensi (kesepadanan).
Jadi mekanisme kohesi ini bisa terdapat baik pada tingkat bentuk, makna, maupun
ekspresi (Sumarlam, 2003 : 143).
Makrostruktural
Sedangkan makrostruktural,
penulis menganalisis iklan dalam majalah
Mayara edisi Junu 2014 menitikberatkan pada garis besar susunan wacana itu secara
global untuk memahami teks secara keseluruhan. Di samping memperhatikan
keterkaitan dengan episode, paragraf atau bahkan dengan bab, analisis ini juga dipertimbangkan pelatarbelakangan
(background dan pelatardepanan (foreground) (Fatimah dalam Sumarlam, 2003:
190). Pendekatan makro struktural dapat meliputi struktur tekstual, sistem
leksis, dan konteks. Jika dalam pendekatan mikro struktural, konteks berupa
konteks linguistik, maka yang dimaksud konteks secara makro struktural adalah
konteks situasi, dan konteks kultural.
BAB
III
A. METODE PENELITIAN
a. Desain penelitian
b. Subjek dan objek penelitian
Subjek penelitian merupakan pokok bahasan
dalam penelitian, sedangkan objek penelitian berarti hal, perkara atau orang
yang menjadi pokok pembicaraan, dalam penelitian objek merupakan hal yang
dijadikan sasaran untuk diteliti (KBBI, 1976:683). Subjek atau populasi sering
diartikan sebagai seluruh komunitas yang menjadikan subjek atau sasaran
penelitian, sedangkan objek atau sample penelitian adalah bagian dari suatu
populasi yang akan diteliti (Sudaryanto, 2003:18). Subjek dalam penelitian ini
adalah iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014.
Objek penelitian ini adalah bahasa yang digunakan iklan dalam majalah
Mayara edisi Juni 2014
C. Instrument
Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah (Arikunto, 2006:
160). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu data.
Kartu data digunakan untuk mencatat hal-hal yang penting.
c. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data penelitian ini
adalah menggunakan teknik baca catat, yaitu dengan membaca dan mengamati
keseluruhan teks yang disajikan objek penelitian. Kegiatan membaca dilakukan
untuk menemukan hal-hal yang berkaitan dengan analisi struktur wacana iklan dalam majalah
Mayara edisi Juni 2014 ke dalam kartu data.
d. Metode dan teknik analisi data
1.
Metode agih adalah metode
yang pelaksanaanya dengan menggunakan unsur penentu yang berupa unsur bahasa
itu sendiri (Sudaryanto, 1993:13). Teknik dalam penelitian ini adalah teknik
dasar bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutan, yang berupa teknik lesap,
teknik ganti, dan teknik balik.
Teknik
lesap adalah analisis data dengan cara
melesapkan satuan kebahasaan yang dianalisis. Alat penentunya adalah satuan
kebahasaan yang dilesapkan (Sudaryanto, 1993:41). Kegunaan teknik lesap adalah
untuk membuktikan kadar keintian satuan kebahasaan dalam suatu kontruksi.
Teknik
ganti adalah teknik analisis data dengan cara mengganti satuan kebahsaan yang
lain di luar kontruksi yang bersangkutan. Teknik ini berguna untuk mengetahui
kadar kebahasaan penggantinya dan dapat digunakan untuk menguji kesamaan kelas.
B.
JADWAL PENELITIAN
C. 1. Bulan pertama: Persiapan.
D. 2. Bulan kedua dan ketiga: Pengumpulan data,
pengolahan dan analisis data secara garis besar.
E. 3.bulan keempat dan kelima: Penyusunan laporan draf,
mulai dari BAB I sampai dengan BAB V
F. 4. Bulan kelima: Laporan akhir
G.
RENCANA ANGGARAN PENELITIAN
NO
|
NAMA BARANG
|
VOLUME
|
BIAYA
SATUAN
|
BIAYA
|
1
|
Fotokopi
|
1000lb
|
100
|
100.000
|
2
|
Print
|
500lb
|
150
|
75000
|
3
|
Buku
refrensi
|
20
buku
|
40.000
|
800.000
|
4
|
Transportasi
dan lain-lain
|
500.000
|
||
Jumlah
|
Rp.
1.475.000,00
|
Daftar Pustaka
Eriyanto.
2001. Analisis Wacana; Pengantar Analisis
teks media. Yogyakarta: LkiS
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). 2012. Jakarta:
Balai Pustaka.
Mulyana.
2005. Kajian Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Majalah Mayara. Edisi 142 Th.Xl / Juni 2014.
Sudaryanto.
1993. Metode dan Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan
Secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sumarlam.
2003. Teori dan Praktik Analisi Wacana. Karanganyar, Solo: Pustaka Cakra
Surakarta.
Posting Komentar
komentar harus sopan