ENIS-JENIS MEMBACA INTENSIF DI SUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MEMBACA KRITIS dan KREATIF
JENIS-JENIS MEMBACA INTENSIF
DI SUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MEMBACA KRITIS dan KREATIF
DISUSUN OLEH :
1. SETIYONO 12003183
2. NAFIANA DWI AMALIA 12003184
3. DESI KURNIAWATI 12003186
4. REDY ANDRIAS TRI PRASETYO 12003199
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Kata Pengantar
Kita harus menyadari bahwa membaca mempunyai peran yang amat penting dalam kehidupan manusia sepanjang masa. Mengapa? Pertama, membaca itu merupakan suatu alat komunikasi yang sangat diperlukan dalam masyarakat berbudaya. Kedua, bahan bacaan yang dihasilkan dalam setiap kurun zaman sejarah sebagian besar dipengaruhi oleh latar belakang proses tempat berkembangnya itu. Ketiga, sepanjang masa yang terekam, membaca telah membutuhkan suatu kutub yang amat berbeda. Di satu pihak, membaca itu telah bertindak sebagai suatu daya pemersatu yang ampuh, yang cenderung mempersatukan kelompok-kelompok proses dengan memberikan pengalaman-pengalaman umum yang seolah-olah dialami sendiri dengan menanamkan sikap-sikap, ide-ide, minat-minat dan aspirasi-aspirasi umum. Membaca telah membuahkan kutub-kutub baik yang konstruktif maupun yang destruktif. Karena itulah masalah yang kita hadapi kini adalah menentukan cara-cara agar membaca itu dapay dengan baik. Dalam mencari kebutuhan dasar demi pembangunan (bangsa kita), kita tonjolkan dan hargai kesimpulan(seorang professor) tokoh dari Heindelbergh mengenai tugasnya: belajar membaca dan mengajar bahasa. Calon guru dan guru harus belajar membaca dan mengajar membaca intensif. Ini mutlak tuntutan profesi mereka. Mereka harus belajar membaca untuk menerapkan sendiri ilmu pengetahuan mereka sendiri, dan mereka harus mengajar untuk menerapkan ilmu pengetahuan mereka pada para siswa mereka harapan nusa dan bangsa masa depan. Masa depan yang lebih cerah dan ceria.
Taraf minat membaca juga akan mempengaruhi keterampilan mebaca seseorang yang akan belajar tahapan membaca. Supaya tidak agak berlebihan mahasiswa kita harus turut pula menentukan taraf kemajuan masa depan bangsa kita. Hal itu perlu dicamkan benar-benar dalam hati Membaca juga tidak lepas dari keterampilan membaca. Keterampilan membaca sangat berhubungan antara berbicara dan membaca, dan hubungan antara ekspresi lisan dan ekspresi Tulis. Membaca itu adalah suatu keterampilan yang didalamnya itu ada terdapat aspek-aspek membaca. Membaca juga harus mempuyai tahap-tahapan perkembangan untuk melakukan suatu tekhnik membaca.
Dalam pembahasan ini akan membahas Keterampilan membaca. Yang di dalam keterampilan membaca itu banyak terdapat bagian-bagian tahap membaca. Keterampilan yang ditulis adalah keterampilan membaca intensif.
1.2 Rumusan masalah
1.Apa jenis jenis membaca intensif?
2.Apa tujuan dari membaca telaah isi?
3.Apa pengertian dari membaca telaah bahasa?
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui tujuan membaca telaah isi.
2.Untuk mengetahui tujuan dari membaca telaah isi.
3.Untuk mengetahui pengertian dari membaca telaah bahasa.
1.4 Manfaat
1) Sebagai pengetahuan tentang pemahaman mengenai jenis-jenis membaca intensif
2) Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa dalam meningkatkan hasil belajar dengan membiasakan membaca.
3) Sebagai bahan pertimbangan guru/dosen dalam menggunakan atau memilih strategi pembelajaran yang tepat.
BAB II
PEMBAHASAN
1.2 Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan pleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.(Hodgson 1960: 43-44).
1.3 Pengetian membaca intensif.
Membaca intensif/ intensive reading adalah membaca secara cermat untuk memahami suatu teks secara tepat dan akurat. Kemampuan membaca intensif adalah kemampuan memahami detail secara akurat, lengkap, dan kritis terhadap fakta, konsep, gagasan, pendapat, pengalaman, pesan, dan perasaan yang ada pada wacana tulis.
1.3a Jenis-jenis membaca intensif:
A. Membaca Telaah Isi
Membaca telaah isi dapat kita bagi atas:
1. Membaca teliti
2. Membaca pemahaman
3. Membaca kritis
4. Membaca ide
1a.Membaca teliti
Membaca jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas, maka sering kali seseorang perlu membaca dengan teliti bahan-bahan yang disukai.
Membaca teliti membutuhkan sejumlah ketrampilan antara lain:
1. Survey yang cepat untuk memperhatikan /melihat organisasi dan pendekatan umum
2. Membaca secara saksama dan membaca ulang paragraf-paragraf untuk menemukan kalimat-kalimat judul dan perinciaan-perincian penting.
3. Penemuan hubungan setiap paragraf dengan keseluruhan tulisan atau artikel.
Metode yang digunakan dalam membaca intensif :
a. Survey
b. Question
c. Read
d. Recite
e. Review
1b. Membaca pemahaman
(atau reading for understanding) yang dimaksudkan di sini adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami tentang :
1. Standar kesatuan
Kesusastraan dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara, antara lain sebagai berikut :
a. Puisi atau prosa.
b. Fakta atau fiksi.
c. Klasik atau moderen.
d. Subjektif atau objektif.
e. Eksposisi atau normative.
Para penulis kreatif dalam bidang-bidang fiksi, drama, puisi, biografi, otobiografi, esai populer, dan sebagainya memiliki beberapa pengalaman hidup yang hendak disampaikan kepada para pembaca.
Pengarang ingin kita merasakan apa yang telah dirasakannya mengenai emosi kemanusiaan sejati; dia ingin agar kita memahami kekuatan fakta dan visi kebenaraan seperti yang telah dilihatnya dan dirasainnya. Pengarang mengundang kita untuk melihat pengalaman-pengalaman yang nyata ataupun yang imajinatif melalui matanya, mata seniman kreatif berbakat yang berkarya dengan kata-kata.
2. Resensi kritis
Ditinjau dari segi batas kemampuan kita sebagai manusia, tidaklah mungkin membaca semua buku dan artikel yang baik yang baik yang terbit setiap hari. Agar tetap mendapat informasi mengenai apa yang dipikirkan serta dituliskan orang-orang besar dalam kehidupan, seseorang dapat membaca resensi-resensi kritis mengenai fiksi maupun yang non fiksi.
3. Drama tulis
Ada dua cara untuk menikmati sandiwara/drama. Yang pertama penonton atau pemirsa bergetar karena ketegangan, sehingga menimbulkan keinginan besar untuk melihat betapa caranya hal itu adalah dikeluarkan, diperankan.
Yang kedua adalah pembaca dapat menarik kesimpulan. Dengan telinga , dia dapat mendengar para tokoh pembicara. Tatkala dia membaca baris-baris, menciptakan dalam hatinya suatu ide bagaimana wajah-wajah akan melihat , suara -suara berbunyi dan para tokoh bergerak pada saat-saat ketakuatan, kebahagiaan, ketegangan.
4.Pola-pola Fiksi
Seperti halnya dengan esai, drama, khotbah, ataupun uraian filosofis, fiksi pun merupakan penyajian atau presentasi cara seseorang pengarang memandang hidup ini.
Perbedaan utama antara fiksi dan non fiksi terletak pada tujuan. Maksud dan tujuan dari cerita non fiksi seperti sejarah, biografi, berita, dan cerita perjalanan.
Narasi nonfiksi mulai dengan mengatakan ini semua adalah fakta-fakta.
1c.Membaca Kritis
Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijakasana, mendalam, evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna baris-baris dan makna antar baris.
Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijakasana, mendalam, evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna baris-baris dan makna antar baris.
1d. Membaca Ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
1e. Membaca Kreatif
Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menagkap makna tersurat, makna antar baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari.
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
1e. Membaca Kreatif
Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menagkap makna tersurat, makna antar baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari.
B. Membaca Telaah Bahasa
Membaca telaah bahasa mencakup pula :
1. Membaca bahasa (asing) atau (foreign) language reading
Tujuan utama membaca bahasa adalah memperbesar daya kata (increasing word power) yang meliputi :
1.ragam-ragam bahasa
2.mempelajari makna kata dari konteks
3.bagian-bagian kata
4.penggunaan kamus
5.idiom
6.sinonim dan antonym
7.derivasi
dan mengembangkan kosakata (developing vocabulary).
2. Membaca sastra (literary reading)
Dalam membaca sastra perhatian pembaca harus dipusatkan pada penggunaan bahasa dalam karya sastra. Apabila seseorang dapat mengenal serta mengerti seluk beluk bahasa dalam suatu karya sastra maka semakin mudah dia memahami isinya serta dapat membedakan antara bahasa ilmiah dan bahasa sastra.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis membaca intensif dapat diklasifikasikan menjadi beberapa. Membaca intensif merupakan suatu cara yang paling mudah untuk memahami suatu bacaan yang kosa katanya tidak lebih dari 500 kata. Banyak manfaat dari membaca intensif. Sehingga para peserta didik dapat dengan cepat mencari informasi dengan cepat tanpa harus memakan waktu yang sangat lama.
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan H. G .1979. Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa.Bandung: Percetakan Angkasa.
Subyantoro.2011.pengembangan keterampilan membaca cepat.Yogyakarta: Graha ilmu
Nurhadi.1987.Membaca cepat dan efektif. Bandung : Sinar baru algensindo