Blogger news

Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/07/cara-membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz2BFGbYrG2

contoh naskah drama satu babak adaptasi puisi ws Rendra denga judul Pesan Pencopet Kepada Pacarnya



Nama: Setiyono
NIM: 12003183
                                                                                                           Kelas: H

PESAN PENCOPET KEPADA PACARNYA
Oleh: Setiyono
(adaptasi dari puisi WS Rendra dengan judul yang sama)

Di dalam sebuah ruang tamu yang kecil. Berdindingkan papan kayu dan satu set meja-kursi yang sederhana. Jarot duduk gelisah menantikan kedatanag seseorang Malam itu sudah menunjukkan pukul 12 malam,  akan tetapi Siti belum juga bersua berkunjung ke rumah Jarot.. Tiba-tiba terdengar gedoran suara sangat keras dan ternyata itu adalah siti
Siti: Jaroot…!! Jaroot!! Buka pintunya
Jarot: iya (Jarot membuka pintu) gimana apakah kamu sudah mendapatkan uang dari Menteri yang
         sudah kamu tipu?
Siti : dasar lelaki bajingan !!
          hanya uang saja yang kamu butuhkan. Mana tanggungjawabmu     sebagai seorang lelaki..?
Jarot : (sambil berdiri) tanggungjawab. ..? bukankah aku selama ini selalu memenuhi hawa
           nafsumu sebagai tanda cinta dan kita sama-sama menikmatinya dan rasakan siti…!! Di
           dalam perutmu ada anak kita. hanya kamulah yang bisa menyelamatkan masa depannya.
            Kau tau sendir kan, hidupku terlalu repot, dan nasibku untung-untungan.
Siti :   iya mas, aku mengerti keadaanmu. Kau adalah lelaki yang tidak berguna, dan aku sekarang
           menyadari bahwa hidupku sudah agak mendingan seperti yang kamu harapkan. Tapi aku
           capek   mas hidup seperti ini. Setiap hari harus sandiwara, melayani hawa nafsu, dan menjadi
           istri
           simpanan setelah menjadi simpananmu.
Jarot : hidup ini memnag panggung sandiwara siti, apalagi di negeri ini. Kita sudah terlalu jamak
           dengan yang namanya maling. Bukankah maling menipu maling itu sudah lumrah. Lagian
            apablia kamu berhasil menipu koruptor itu, maka harkat dan martabat kita terangkat siti,
            berbahgialah,,!! Pasti anak kita akan menggelinjang kegirangan Siti.
  Siti:      tapi mass..
Jorot: shuttttt,,,,!!! ingat siti. Di zaman sekarang ini cinta dan kehormatan itu hanya mitos, yang
           ada hanyalah keselamatan siti. Kita sudah terlahir menjadi bajingan, tetapi jangan lupa kita
           juga orang kecil siti, kita tidak hanya bisa tinggal dia. Kita harus tipu balik bajingan negara
           itu. Dan (melanjutkan) itu lah hakekat ilmu selamat.
Siti:   tapi mas, aku sedang mengandung. Aku tidak mau nantinya bernasib sama seperti kita.
Jarot: maka dari itu, ajarilah dia menjadi seorang yang hebat, kemungkinan dia seorang lelaki.
Siti   lantas kenapa kalua dia seorang lelaki?
Jorot: itu merupakan suatu keuntungan yang sangat besar bagi kita. Kau ajarkan ia menjadi lelaki sejati. Ajari dia bekelahi, ajari dia menipu.
Siti: gamu memang bapak yang gila?
Siti berjalan kedapur membuat kopi.
Jarot: gila bagaimana maksudmu?
Siti: mana ada seorang seorang ibu mengajarkan yang tidak baik. Walaupun aki ini seorang maling,
        seorang ibu juga mempunyai perasaan.dan aku tidak sudi menuruti perintah bejatmu mas.,,!!!
Jorot: heleh ngomong seperti orang berperasaan. Coba kamu lihat, apakah si koruptor itu memakai
          perasaan merampas hak-hak orang miskin??
Jorot: perlu kamu ingat siti (dengan suaru syahdu sambil berjalan mendekati siti) kamu berharap
          bahwa nasib anak kita lebih baik, begitu juga dengan aku. Ini adalah jalan kita Siti, dengan
          mengajrkan seperti itu, agar namtinya biar dia siap menghapai kerasnya hidup. Setidaknya
          akan sukses di Senayan. (sambil memeluk Siti).

Alasan mengapa memili puis Pesan Pencopet Kepada Pacarnya:
Puisi yang bergaya balada dan naratif nampaknya sangat menarik untuk dikembangkan menjadi sebuah karya sastra lainnya seperti (cerpen, naskah drama atau novel) karena di dalam puisi tersebut, terdapa sebuah cerita sebuah “ide”. Di dalam puisi ini, unsur-unsur cerita sangat ditonjolkan dalam penggambaran imaji dan penyampaian maksud pengarang kepada pembaca. Seperti halnya yang terdapat pada puisi Pesan Pencopet Kepada Pacarnya. Di situ menceritakan tentang sorang pencopet yang memberi pesan, nasihat kepada pacarnya. Hal tersebut menggambarkan suatu ralitas hidup yang benar-benar terjadi di bangsa ini. Maka dari itu, saya rasa sangat menarik untuk dikembangkan menjadi naskah drama yang bertema sosial.









LAMPIRAN
PUISI PESAN PENCOPET KEPADA PACARNYA – RENDRA
Sitti,
kini aku makin ngerti keadaanmu
Tak ‘kan lagi aku membujukmu
untuk nikah padaku
dan lari dari lelaki yang miaramu
Nasibmu sudah lumayan
Dari babu dari selir kepala jawatan
Apalagi?
Nikah padaku merusak keberuntungan
Masa depanku terang repot
Sebagai copet nasibku untung-untungan
Ini bukan ngesah
Tapi aku memang bukan bapak yang baik
untuk bayi yang lagi kau kandung
Cintamu padaku tak pernah kusangsikan
Tapi cinta cuma nomor dua
Nomor satu carilah keslametan
Hati kita mesti ikhlas
berjuang untuk masa depan anakmu
Janganlah tangguh-tangguh menipu lelakimu
Kuraslah hartanya
Supaya hidupmu nanti sentosa
Sebagai kepala jawatan lelakimu normal
suka disogok dan suka korupsi
Bila ia ganti kau tipu
itu sudah jamaknya
Maling menipu maling itu biasa
Lagi pula
di masyarakat maling kehormatan cuma gincu
Yang utama kelicinan
Nomor dua keberanian
Nomor tiga keuletan
Nomor empat ketegasan, biarpun dalam berdusta
Inilah ilmu hidup masyarakat maling
Jadi janganlah ragu-ragu
Rakyat kecil tak bisa ngalah melulu
Usahakan selalu menanjak kedudukanmu
Usahakan kenal satu menteri
dan usahakan jadi selirnya
Sambil jadi selir menteri
tetaplah jadi selir lelaki yang lama
Kalau ia menolak kau rangkap
sebagaimana ia telah merangkapmu dengan isterinya
itu berarti ia tak tahu diri
Lalu depak saja dia
Jangan kecil hati lantaran kurang pendidikan
asal kau bernafsu dan susumu tetap baik bentuknya
Ini selalu menarik seorang menteri
Ngomongmu ngawur tak jadi apa
asal bersemangat, tegas, dan penuh keyakinan
Kerna begitulah cermin seorang menteri
Akhirnya aku berharap untuk anakmu nanti
Siang malam jagalah ia
Kemungkinan besar dia lelaki
Ajarlah berkelahi
dan jangan boleh ragu-ragu memukul dari belakang
Jangan boleh menilai orang dari wataknya
Sebab hanya ada dua nilai: kawan atau lawan
Kawan bisa baik sementara
Sedang lawan selamanya jahat nilainya
Ia harus diganyang sampai sirna
Inilah hakikat ilmu selamat
Ajarlah anakmu mencapai kedudukan tinggi
Jangan boleh ia nanti jadi propesor atau guru
itu celaka, uangnya tak ada
Kalau bisa ia nanti jadi polisi atau tentara
supaya tak usah beli beras
kerna dapat dari negara
Dan dengan pakaian seragam
dinas atau tak dinas
haknya selalu utama
Bila ia nanti fasih merayu seperti kamu
dan wataknya licik seperti saya–nah!
Ini kombinasi sempurna
Artinya ia berbakat masuk politik
Siapa tahu ia bakal jadi anggota parlemen
Atau bahkan jadi menteri
Paling tidak hidupnya bakal sukses di Jakarta
Rendra
Dari buku Sajak-Sajak Sepatu Tua, Pustaka Jaya, Jakarta, 1972.










PROPOSAL PENELITIAN BAHASA INDONESIA



Kajian Mikro dan Makrostruktural Iklan Majalah Mayara Edisi Juni 2014  Implementasinya Dengan Pengajaran

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Metodelogi Penelitian Bahasa

Description: E:\futu\Cupid\logo\UAD.jpg








Oleh:
Setiyono
12003183

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2015

BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi dan alat interaksi manusia. Sebagai alat komunikasi manusia, bahasa dapat dipisahkan menjadi unit satuan-satuan, yakni fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat dan wacana. Bahasa adalah sebuah sistem, artinya bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sebagai sebuah sistem, bahasa selain bersifat sistematis juga bersifat sistemis. Dengan sistematis maksudnya, bahasa itu tersusun menurut suatu pola tertentu, tidak tersusun secara acak atau sembarangan.
Bahasa yang merupakan alat komunikasi mempunyai banyak media untuk bisa berinteraksi terhadap orang lain. Salah satu contoh media dalam berkomunikasi untuk menyampaikan bahasa yang digunakan adalaah melalui media iklan. Bahasa lisan adalah jenis wacana yang disampaikan secara langsung dengan menggunakan bahasa verbal, sedangkan bahasa tulis adalah jenis wacana yang disampaikan secara tidak langsung melalui tulisan (Mulyana, 2002:51).  
Media iklan merupakan salah satu dari berbagai macam alat untuk bekomunikasi. Masa era sekarang ini iklan dapat ditampilkan dengan berbagai macam cara, mulai dari media cetak, elektronik dan berbagai macam tampilan yang menarik, kreatif, dan edukatif. Iklan yang dijadikan sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pesan kepadada hal layak tidak lepas dari sebuah teks. Teks  inilah yang dinamakan sebagai wacana. “Istilah wacana’’ berasal dari bahasa Sansekerta wac/wak/vak, artinya ‘berkata’, ‘berucap’ (Dauglas, 1976:266) dalam (Mulyana, 2005:3).Wacana merupakan tataran tertinggi dalam hirarki kebahasaan (Kridalaksana dalam Mulyana, 2005:6). Wacana merupakan kajian yang kompleks, karena wacana mengandung semua satuan kebahasaan yaitu fonem, morfem, kata, frasa, dan kalimat. Dengan demikian ruang lingkup wacana sangat luas karena semua satuan kebahasaan tercakup. Satuan kebahasaan dalam wacana merupakan kelengkapan dalam komunikasi.
Disiplin ilmu yang mempelajari wacana disebut dengan analisis wacana. Analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik secara tulis maupun lisan. Analisis wacana menginterprestasikan makna sebuah ujaran dengan memperhatikan konteks, seperti halnya dengan penelitian ini. Penelitian ini menitikberatkan pada analisis wacana dengan pendekatan mikro dan makrostruktural. Analisis ini merupakan analisis makro linguistic di mana objek kajiannya adalah iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014. Penulis tertarik melakukan penelitian ini, karena di dalam iklan terdapat teks atau bahasa terdiri atas bentuk (form) dan makna (meaning), maka hubungan antarbagian wacana dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hubungan bentuk yang disebut kohesi dan hubungan makna atau semantis yang disebut koherensi. Selain itu juga teks sebuah iklan membunyai keterkaitan antara konteks situasi konteks kultural. Analisis ini cocok diimplementasikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya di SMA, karena analisis wacana dengan pendekatan makro dan mikro struktural merupakan suatu analisis kebahasaan sangat kompleks.

B.     Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang berkaitan dengan analisis mikro dan makrostruktural wacana iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014 dan dikaitkan dengan pengajaran antara lain sebagai berikut.
1.      Analisis makrostruktural iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014 dilihat dari aspek konteks dan teks.
2.      Fungsi aspek mikrostruktural iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014
3.      Kaitan aspek mikrostruktural dan makrostruktural iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014  dengan pengajaran.




C.     Pembatasan Masalah

Beberapa identifikasi di atas , peneliti akan membatasi masalah dalam penelitian analisis makro dan mikrostruktural wacana iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014 dan dikaitanya dengan pengajaran, antara lain sebagai berikut.
1.      Analisis makrostruktural dan mikrostruktural iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014  dilihat dari aspek konteks dan teks.
2.      Kaitan aspek mikrostruktural dan makrostruktural iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014 dengan pengajaran.



D.    Rumusan Masalah

1.      Bagaimanakah analisis struktur wacana makrostruktural dan mikrostruktural iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014  dilihat dari aspek konteks dan teks?
2.      Bagaimanakah kaitan aspek mikrostruktural dan makrostruktural iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014  dengan pengajaran?

E.     Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan penelitian analisis makro dan mikrostruktural wacana iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014 dan kaitanya dengan pengajaran, antara lain sebagai berikut.
1.      Mendeskripsikan analisi wacana makrostruktural dan mikrostruktural iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014  dilihat dari aspek konteks dan teks?
2.      Mendeskripsikan kaitan aspek struktur wacana mikrostruktral dan makrostruktural iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014 dilihat dari aspek konteks dan teks?


F.      Manfaat penelitian

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pendidik di sekolah dalam mengajarkan materi yang berhubungan dengan wacana bahasa Indonesia pada siswa. Untuk para penulis penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan pengguaan wacan bahasa Indonesia dengan benar dalam tulisanya. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.
























BAB II
KAJIAN TEORI

a.       Penelitian yang relevan
Penelitian yang relevan sangat penting digunakan karena sebagai acuan dalam melakukan penelitian. Penelitian yang relevan dengan analisis ini, adalah penelitian yang relevan adalah penelitan Tri Hapsari yang menganalisi bahasa yang digunakan slogan  pemilu pemilihan legislatif dengan menggunakan pendekatan makro dan mikro struktural, dengan judul “makro dan mikro struktural pada slogan pemilu legislatif”’. Tetapi penelitian ini hanya sebatas menganalisis struktur gramatikalnya saja.

b.      Pengertian wacana
Wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang dinyatakan secara lisan seperti pidato, ceramah dan dialog atau secara tertulis seperti cerpan, novel, buku, surat dan dokumen tertulis yang dilihat dari struktur lajirnya atau dari segi bentuk yang bersifat kohesif, saling terikat dan dari struktur batinya atau dari segi makna yang bersifat koheren atau terpadu  (Sumarlam, 2003: 15). Wacana merupakan tataran tertinggi dalam hirarki kebahasaan (Kridalaksana dalam Mulyana, 2005:6).
Wacana merupakan kajian yang kompleks, karena wacana mengandung semua satuan kebahasaan yaitu fonem, morfem, kata, frasa, dan kalimat. Dengan demikian ruang lingkup wacana sangat luas karena semua satuan kebahasaan tercakup. Satuan kebahasaan dalam wacana merupakan kelengkapan dalam komunikasi.
Analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik secara tulis maupun lisan. Analisis wacana menginterprestasikan makna sebuah ujaran dengan memperhatikan konteks, sebab konteks menentukan makna ujaran. Konteks meliputi konteks linguistik dan konteks geografi. Konteks linguistik berupa rangkaian kata-kata yang mendahului atau yang mengikuti sedangkan konteks etnografi berbentuk serangkaian ciri faktor etnografi yang melingkupinya, misalnya faktor budaya masyarakat pemakai bahasa.
Manfaat melakukan kegiatan analisis wacana adalah memahami hakikat bahasa, memahami proses belajar bahasa dan prilaku berbahasa. Untuk melakukan analisis wacana, diperlukan teknik analissi yang bersifat internal dan eksternal. Unit-unit analissi internal meliputi teks dan konteks, tema, topik, judul, aspek keutuhan wacana leksikal, gramatikal, dan semantik. Sedangkan unit-unit eksternal meliputi inferensi, preuposisi, implikatur, dan pemahaman yang mendalam tentang konteks tutur yang menjadi latar belakang terjadinya suatu tuturan atau wacana (Mulyana, 2005:70).



c.       Analisis Mikrostruktural dan Makrostruktural

Mikrostruktural
Sejalan dengan pandangan bahwa bahasa terdiri atas bentuk (form) dan makna (meaning), maka hubungan antarbagian wacana dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hubungan bentuk yang disebut kohesi dan hubungan makna atau semantis yang disebut koherensi. Dengan demikian, wacana yang padu adalah wacana yang apabila dilihat dari segi hubungan makna atau struktur lahir wacana disebut aspek gramatikal wacana, sedangkan segi makna atau struktur batin wacana disebut aspek leksikal wacana (Sumarlam, dkk.2005: 23). Demikian halnya dengan peneliian ini. Penulis mencoba menganalisis aspek-aspek gramatikal dari bahasa yang digunakan dalam iklan di majalah Mayara edisi Juni 2014. Secara lebih rinci aspek gramatikal wacana dalam iklan majalah mayara edisi Juni 2014, meliputi, Pengacuan (referensi), penyulihan (substitusi), pelesapan (ellipsis) dan konjungsi, kohesi leksikal antara lain adalah repetisi(pengulangan), sinonimi (padan kata), kolokasi (sanding kata), hiponimi (hubungan atas bawah), antonimi (lawan kata) dan ekuivalensi (kesepadanan). Jadi mekanisme kohesi ini bisa terdapat baik pada tingkat bentuk, makna, maupun ekspresi (Sumarlam, 2003 : 143).


Makrostruktural
Sedangkan makrostruktural, penulis  menganalisis iklan dalam majalah Mayara edisi Junu 2014 menitikberatkan  pada garis besar susunan wacana itu secara global untuk memahami teks secara keseluruhan. Di samping memperhatikan keterkaitan dengan episode, paragraf atau bahkan dengan bab, analisis ini  juga dipertimbangkan pelatarbelakangan (background dan pelatardepanan (foreground) (Fatimah dalam Sumarlam, 2003: 190). Pendekatan makro struktural dapat meliputi struktur tekstual, sistem leksis, dan konteks. Jika dalam pendekatan mikro struktural, konteks berupa konteks linguistik, maka yang dimaksud konteks secara makro struktural adalah konteks situasi, dan konteks kultural.





















BAB III
A.     METODE PENELITIAN

a.       Desain penelitian



b.      Subjek dan objek penelitian

Subjek penelitian merupakan pokok bahasan dalam penelitian, sedangkan objek penelitian berarti hal, perkara atau orang yang menjadi pokok pembicaraan, dalam penelitian objek merupakan hal yang dijadikan sasaran untuk diteliti (KBBI, 1976:683). Subjek atau populasi sering diartikan sebagai seluruh komunitas yang menjadikan subjek atau sasaran penelitian, sedangkan objek atau sample penelitian adalah bagian dari suatu populasi yang akan diteliti (Sudaryanto, 2003:18). Subjek dalam penelitian ini adalah iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014. Objek penelitian ini adalah bahasa yang digunakan iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014
C.    Instrument Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah (Arikunto, 2006: 160). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu data. Kartu data digunakan untuk mencatat hal-hal yang penting.





c.       Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data penelitian ini adalah menggunakan teknik baca catat, yaitu dengan membaca dan mengamati keseluruhan teks yang disajikan objek penelitian. Kegiatan membaca dilakukan untuk menemukan hal-hal yang berkaitan dengan analisi struktur wacana iklan dalam majalah Mayara edisi Juni 2014 ke dalam kartu data.

d.      Metode dan teknik analisi data
1.      Metode agih adalah metode yang pelaksanaanya dengan menggunakan unsur penentu yang berupa unsur bahasa itu sendiri (Sudaryanto, 1993:13). Teknik dalam penelitian ini adalah teknik dasar bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutan, yang berupa teknik lesap, teknik ganti, dan teknik balik.
Teknik lesap adalah  analisis data dengan cara melesapkan satuan kebahasaan yang dianalisis. Alat penentunya adalah satuan kebahasaan yang dilesapkan (Sudaryanto, 1993:41). Kegunaan teknik lesap adalah untuk membuktikan kadar keintian satuan kebahasaan dalam suatu kontruksi.           
Teknik ganti adalah teknik analisis data dengan cara mengganti satuan kebahsaan yang lain di luar kontruksi yang bersangkutan. Teknik ini berguna untuk mengetahui kadar kebahasaan penggantinya dan dapat digunakan untuk menguji kesamaan kelas.









B.     JADWAL PENELITIAN
C.     1. Bulan pertama: Persiapan.
D.     2. Bulan kedua dan ketiga: Pengumpulan data, pengolahan dan analisis data secara garis besar.
E.      3.bulan keempat dan kelima: Penyusunan laporan draf, mulai dari BAB I sampai dengan BAB V
F.      4. Bulan kelima: Laporan akhir





G.    RENCANA ANGGARAN PENELITIAN

NO
NAMA BARANG
VOLUME
BIAYA SATUAN
BIAYA
1
Fotokopi
1000lb
100
100.000
2
Print
500lb
150
75000
3
Buku refrensi
20 buku
40.000
800.000
4
Transportasi dan lain-lain


500.000

Jumlah


Rp. 1.475.000,00














Daftar Pustaka
Eriyanto. 2001. Analisis Wacana; Pengantar Analisis teks media. Yogyakarta:          LkiS
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). 2012. Jakarta: Balai Pustaka.
Mulyana. 2005. Kajian Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Majalah Mayara. Edisi 142 Th.Xl / Juni 2014.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sumarlam. 2003. Teori dan Praktik Analisi Wacana. Karanganyar, Solo: Pustaka Cakra Surakarta.



 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. tempat berbagi ide dan gagasan (setiyono) - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger